PTSD Adalah Gangguan Mental yang Sering Tidak Disadari Penderitanya

gangguan mental ptsd

PTSD adalah bagian dari kesehatan mental yang bisa terjadi setelah mengalami sebuah kejadian traumatis. Tidak sedikit masyarakat saat ini yang terkena PTSD, namun tidak mengetahuinya. Di Indonesia sendiri masyarakat belum terlalu aware terhadap kesehatan mental, berbeda dengan kesehatan yang berhubungan dengan fisik, padahal sebenarnya kesehatan mental ini juga dampak terhadap kondisi fisik, beberapa macam penyakit bisa dipicu oleh mental yang tidak sehat. 

Gejala Seseorang Mengalami PTSDĀ 

Sebenarnya PTSD adalah penyakit yang dipicu oleh sebuah kejadian traumatis dalam hidup. Hal ini dapat dikenali lewat gejala-gejalanya, yaitu:

  • Peristiwa yang bersifat traumatis, penderita PTSD mudah teringat tentang kejadian yang membuatnya trauma, seolah-olah kejadian tersebut terjadi atau berulang lagi. Ingatan ini akan muncul dalam bentuk mimpi, sehingga membuat penderita akan merasa tertekan secara emosional.
  • Lebih suka menghindar, kebanyakan dari penderita PTSD punya kebiasaan untuk menghindar jika seandainya membahas kejadian yang bersifat traumatis tersebut, jadi lebih suka untuk menghindari aktivitas, tempat maupun orang-orang yang akan mengingatkan tentang kejadian tersebut.
  • Punya pikiran serta perasaan negatif, penderita PTSD juga senang menyalahkan dirinya sendiri maupun orang lain bahkan kehilangan minat untuk melakukan kegiatan atau aktivitas yang dulunya disukai, jadi lebih suka menarik diri dari hubungan sosial.
  • Perubahan pada emosi dan perilaku, seorang penderita PTSD umumnya juga mudah merasa takut serta marah meskipun hal tersebut tidak dituju oleh ingatan traumatis. Tentunya perilaku ini akan membahayakan diri sendiri maupun orang lain.
gangguan mental ptsd

Dampak Berbahaya yang Disebabkan oleh Gangguan Mental PTSDĀ 

PTSD adalah penyakit yang tidak boleh disepelekan, karena gangguan mental ini bisa menyebabkan berbagai komplikasi berbahaya, diantaranya adalah:

  • Gangguan mental, Munculnya gangguan mental lain selain PTSD , misalnya adalah penderita bisa mengalami depresi, gangguan makan sampai dengan melarikan diri kepada obat-obatan terlarang.
  • Gangguan kecemasan, pada penderita PTSD lebih mungkin untuk mengalami gangguan kecemasan, apalagi ketika mengingat kembali peristiwa dalam hidupnya tersebut. Peningkatan kecemasan juga berdampak pada gangguan tidur dan hubungan sosial.
  • Mengalami gangguan tidur, karena terbayang dengan kejadian-kejadian traumatis dalam hidup, maka pasien PTSD umumnya akan mengalami kesulitan tidur, karena ketika tidur akan bermimpi terhadap kejadian tersebut, sehingga banyak yang mengalami insomnia dan mimpi buruk berulang.
  • Isolasi sosial, tanpa ada yang mendampingi atau ketika dibiarkan begitu saja, kebanyakan dari PTSD ini akan menarik diri dari lingkungan sosial, sehingga memutuskan untuk mengisolasi diri berperilaku lebih tertutup serta tidak mau bergaul dengan orang lain.
  • Gangguan pada fungsi kognitif, gangguan fungsi kognitif ini meliputi beberapa hal seperti kesulitan dalam berkonsentrasi, Mengalami penurunan daya ingat sampai penurunan kemampuan untuk mengambil keputusan.
  • Berdampak terhadap hubungan dengan keluarga, pasien PTSD mengalami perubahan pola perilaku yang bisa berdampak pada hubungan dengan keluarga, kesulitan untuk membuka diri dan membatasi komunikasi.
  • Pikiran untuk mengakhiri hidup, kebanyakan kasus bunuh diri yang terjadi disebabkan oleh PTSD ini, merasa sudah tidak berguna dan tidak layak menjalani hidup, jadi ada keinginan untuk mengakhiri hidup.
  • Gangguan pada kesehatan fisik, masalah kesehatan mental juga berdampak pada kesehatan fisik, contohnya lebih rentan terkena penyakit jantung hingga gangguan pencernaan Karena rasa cemas yang berlebih sehingga mudah untuk mengalami gerd atau peningkatan asam lambung. Jika terus dibiarkan pastinya berdampak buruk bagi kesehatan fisik jangka panjang.

Pengobatan pada PTSD

Ada beberapa alternatif pengobatan yang bisa dilakukan untuk penderita PTSD, yaitu:

  • Psikoterapi, Jenis pengobatan pertama adalah dengan psikoterapi, terapi ini bisa jadi pertimbangan untuk meminimalisir gejala PTSD, contohnya dengan menggunakan terapi kognitif, terapi paparan maupun desinsitisasi. Terapi-terapi tersebut nantinya akan membantu pasien untuk terlepas dari ingatan-ingatan buruk, sekali fungsi atau kemampuan dalam menghadapi situasi agar tidak bertambah parah.
  • Obat-obatan, PTSD Juga dapat diatasi memakai obat-obatan yang diresepkan oleh dokter, obat-obatan ini akan diberikan ketika psikoterapi sudah tidak efektif mengatasi gejala PTSD, namun harus berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu, menyesuaikan dengan gejala yang dirasakan. Contohnya adalah menggunakan obat antidepressant, pengobatan untuk membantu mengatasi gejala depresi, kecemasan serta masalah tidur. Ada juga jenis obat anti kecemasan untuk meredakan kecemasan ketika mengingat peristiwa traumatis tersebut. Prazosin yaitu jenis obat yang dapat mengurangi dan menggunakan mimpi buruk pada pengidapnya.

Jangan khawatir karena PTSD adalah penyakit yang dapat diobati, namun sebaiknya dikonsultasikan dengan dokter, Jangan sembarangan mengambil langkah pengobatan. Kamu juga bisa memanfaatkan asuransi kesehatan yang dapat mengcover biaya pengobatan kesehatan mental, seperti produk asuransi dari Allianz. Jadi usahakan untuk memiliki proteksi dari mahalnya biaya berobat menggunakan asuransi yang tepat, jangan ditunda karena semakin lama harga premi semakin mahal.

6 Comments

  1. baru tahu kalo terapi kesehatan mental dicover Allianz

    karena biayanya mahal banget, harus bolak balik ke psikiater, spesialis jiwa yang tarifnya mahal , juga obat2an yang biasanya obat paten

    sementara kesehatan mental ini sama pentingnya dengan kesehatan fisik

  2. Penyakit mental seperti PTSD ini gak boleh dianggap gampang atau digampangkan ya. Penyebab dan efeknya serius. Khususnya kepada diri sendiri dan bisa jadi nanti jika lebih serius akan ber-efek kepada orang yang berada di sekitar penderita.

    Bertemu dan konsultasi dengan Psikiater adalah salah satu pengobatan yang jitu. Bisa juga dengan banyak mendekatkan diri kepada-Nya untuk ikhlas dan terpekur bersujud kepada-Nya. Bertemu dengan ulama yang bisa “mengobati” sisi spiritual. Obat bisa membantu. Tapi alangkah baiknya obat tidak menyebabkan ketergantungan dalam jangka waktu yang lama.

  3. Fenni Bungsu

    Kalau udah terkait mental memang perlu menjaga dengan baik. Dan semisal udah ada tanda gangguan, sebaiknya langsung konsultasi ke tenaga medis biar dapat penanganan cepat

  4. Hani

    Nah, itu kejadian traumatis penerimaan tiap orang bisa beda-beda. Itu sebabnya perlu konsultasi ke psikiater yang paham tentang kesehatan mental.
    Kapan itu ada cerita tentang cowok yang menolong kecelakaan LL. Ternyata di bawah sadarnya sebenarnya dia mengalamai PTSD.

  5. waduuh udah ada NPD ini ada lagi PTSD…
    Tapi penyakit gangguan mental emang biasanya banyak yang ngga menyadarinya.
    Justru yang faham itu biasa orang sekitarnya ya.
    BTW, apakah pelayanan psikater itu mahal ya? Makanya masih banyak yg ngga familiar…
    Harusnya jangan sampe mahal ya, karena ini sebenernya banyak terjadi di masyarakat luas tapi banyak yg ngga sadar dan menyadarkan karena ya itu, hal2 begini belum terlalu familiar

  6. Trauma ini berat.
    Aku kalau mendengar dari orang-orang terdekatku mengenai kejadian yang membuat mereka terguncang dan bagaimana paniknya ketika ada trigger, rasanya bisa ikut merasakan proses penyembuhan yang gak mudah.
    Tapiii aku apresiasi sekali ketika ada orang yang terluka “batin” dan bisa bercerita.
    Semisal aku gak bisa membantu memberi jalan keluar, setidaknya aku bisa mendengar.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *