Bantal Baik dan Nyaman Membuat Tidur Nyenyak dan Berkualitas

bantal domibed

Tubuh ibarat mesin, jika digunakan secara terus menerus, maka akan cepat mengalami kerusakan. Jika mesin saja perlu diistirahatkan agar performanya tetap maksimal, maka demikian juga dengan tubuh. Tidur merupakan cara istirahat terbaik bagi tubuh. Tapi tentu saja bukan sembarang merebahkan badan di tempat tidur, namun tidur yang berkualitas lah yang dibutuhkan oleh tubuh.

Tidur berkualitas salah satunya ditentukan oleh sandaran kepala saat tidur, atau yang kita kenal dengan istilah bantal. Mamak sendiri bisa tidur beralas karpet atau kasur, asal bantalnya nyaman. Walau kasur empuk, tapi kalau bantal nggak nyaman, tetap saja Mamak susah tidur. Atau kalaupun akhirnya tertidur, maka keesokan harinya pasti leher sakit. 

Supaya tidur Mamak nyenyak dan berkualitas, maka Mamak pun nggak mau menggunakan sembarang bantal untuk menopang leher dan kepala saat tidur. Mamak memilih bantal yang baik untuk tidur. Mau tahu bantal yang gimana yang Mamak pilih? Baca terus artikel ini ya!

Tanda Tidur Berkualitas

Mamak tuh kadang bisa tidur lamaaaa sekali, suami bilang “turu ngebo”, artinya tidurnya kayak kerbau. Tidurnya kerbau itu lama, anteng, ada suara apapun nggak bakal terbangun. Tapi bangun tidur, kadang malah tubuh rasanya lemes banget, sehingga makin malas dan susah beranjak dari tempat tidur.

Mamak juga kadang bisa tidur nyenyak dalam waktu singkat, terlelap 10-15 menitan. Bangun tidur badan rasanya udah segar, langsung bisa bangkit dan gesit beraktivitas.

Jadi sebenarnya, tidur yang baik dan berkualitas itu yang gimana sih? Yang waktunya lama atau yang sebentar?

Jadi ternyata, kebutuhan waktu tidur setiap orang itu berbeda. Sesuai panduan dari kementerian Kesehatan Republik Indonesia, bahwa kebutuhan tidur berdasarkan rentang usia bisa dilihat di infografis berikut ini

Kebutuhan Tidur sesuai Usia
Kebutuhan tidur berdasarkan rentang usia (sumber gambar Kemenkes)

Berdasarkan infografis tersebut, orang dewasa membutuhkan tidur selama 7 – 8 jam per hari. Ini adalah salah satu ciri tidur berkualitas. Sementara, tanda-tanda yang lain bahwa tidur kita itu berkualitas adalah :

  • Bisa segera tertidur setelah membaringkan tubuh di kasur, sekitar 15-30 menit lah. Untuk itu, sebaiknya saat sudah berniat untuk tidur, kita jangan sambil pegang handphone ya. Taruh semua hal yang bisa mengalihkan perhatian dari keinginan untuk tidur.
  • Tidur nyenyak, tidak mendengkur, tidak gelisah atau sebentar-sebentar terbangun
  • Bangun tidur dengan badan segar dan siap melakukan aktivitas

Supaya bisa memiliki tidur yang berkualitas, tentunya kita mesti membangun suasana kamar yang tenang dan nyaman. Salah satunya adalah dengan menggunakan bantal yang baik untuk tidur.

Tips Memilih Bantal yang Baik untuk Tidur

Bantal merupakan salah satu perlengkapan yang wajib ada di kamar tidur, berfungsi untuk menopang kepala saat tidur. Bantal yang empuk dan nyaman akan membuat aliran darah ke otak berjalan lancar, selain itu juga bisa mencegah terjadinya kram leher.

Mamak pernah lho, bangun tidur leher sakit saat digunakan menoleh ke arah kanan. Akhirnya mesti di pijit, dan setelah di pijit pun rasa sakitnya tidak langsung hilang. Butuh waktu beberapa saat sebelum rasa sakitnya pelan-pelan menghilang. Rasa sakit di leher setelah bangun tidur ini, bisa jadi disebabkan oleh masalah bantal yang digunakan saat tidur. 

Kalaupun bukan karena bantal, melainkan sudah ada masalah kesehatan sebelumnya, pemilihan bantal yang tidak tepat, bisa memperburuk kondisi kesehatan kita. 

Jadi untuk menghindari rasa sakit di leher saat bangun tidur, kita memang mesti memilih bantal yang baik. Bantal sebagai penopang kepala saat tidur yang bisa membuat tidur kita nyaman, sehingga memperoleh tidur yang berkualitas.

Mamak punya saran nih, gimana cara memilih bantal yang baik untuk tidur 

1. Kenali posisi tidurmu, pilihlah bantal yang sesuai dengan posisi biasa kamu tidur

Bantal yang baik harus bisa menopang tulang punggung dengan baik dan dalam posisi sejajar. Jika kamu biasa tidur telentang, maka pilihlah bantal yang tipis, sehingga posisi kepala sejajar dengan bahu.

Kalau anak bungsu Mamak, dia sukanya tidur telungkup. Biasanya nggak pakai bantal dan tidurnya bisa sangat lelap, tenang dalam waktu lama. Bisa juga kalau yang suka tidurnya telungkup, menggunakan bantal yang tipis dan empuk sehingga kepala tidak mendongak.

Kalau suka tidur miring, pilih bantal dengan ketinggian selebar pundak sehingga posisi kepala tetap nyaman.

2. Sesuaikan dengan postur tubuh

Jika membeli bantal, sesuaikan juga dengan postur tubuh. Jika tubuh besar, maka pilihlah bantal yang berukuran besar. Sebaliknya jika postur tubuh kecil, pilihlah bantal yang berukuran kecil.

3. Kenali kondisi kesehatanmu, apakah memiliki alergi terhadap bahan tertentu

Tips terakhir dari Mamak adalah pilih bantal yang bahannya tidak mengundang alergi kambuh. Jika kamu alergi terhadap bahan tertentu, maka pilihlah bantal yang tidak mengandung bahan tersebut. Sebagai informasi, ada beberapa macam bahan pembuat bantal, antara lain busa, lateks, dakron, bulu angsa.

Itulah beberapa saran Mamak dalam pemilihan bantal. Nah, kalau kamu butuh bantal yang berkualitas, Mamak ada rekomendasi nih. Bantal Domibed!

bantal domibed
Bantal microfiber Domibed (sumber gambar domibed.id)

Keunggulan bantal Domibed terbuat dari bahan berkualitas tinggi, awet dan tidak mudah kempes. Selain itu, bantal Domibed dirancang dengan baik sehingga cocok digunakan untuk posisi tidur telentang, tengkurap maupun miring.

Ngomongin bantal buat tidur berkualitas, kok Mamak jadi ngantuk ya. Udah dulu ya cerita Mamak kali ini, Mamak mau tidur, pakai bantal terbaik untuk tidur berkualitas, Domibed!

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *