Mengenal Apa dan Bagaimana Program Competitive Fund Vokasi 2022

Competitive Fund Vokasi

Competitive Fund Vokasi 2022 disosialisasikan pada 21 April 2022 pukul 14.00 oleh Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Wikan Sakarinto melalui zoom dan bisa disaksikan secara live di kanal youtube Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi. Acara sosialisasi ini menghadirkan menteri pendidikan juga, Nadiem Makarim.

Sosialisasi Competitive Fund Vokasi

Latar Belakang Competitive Fund Vokasi

Competitive fund ini merupakan bantuan pendanaan bagi perguruan tinggi vokasi yang melaksanakan program D2 percepatan dan juga peralihan program D3 menjadi Sarjana Terapan. Adapun yang melatarbelakangi program ini adalah :

  • Pada tahun 2030 Indonesia diperkirakan akan mengalami kekurangan tenaga terdidik dan terampil, tetapi kelebihan tenaga kerja non terampil. Hal ini merupakan prediksi dari McKinsey Global Institute
  • Menurut data dari organisasi buruh dunia (ILO), tenaga kerja yang tidak memenuhi kualifikasi pendidikan dan ketrampilan, proporsinya mencapai lebih dari separuh
  • Saat ini industri menjadi salah satu penopang pertumbuhan ekonomi, maka pendidikan tinggi vokasi dituntut untuk dapat menopang perkembangan dan keberlanjutan industri

Tujuan

Adapun tujuan program competitive fund vokasi ini adalah :

  • Meningkatkan kompetensi lulusan pendidikan tinggi vokasi relevan dengan kebutuhan industri baik pada tingkatan teknisi maupun manajerial
  • Memfasilitasi model pembelajaran yang dapat mengadopsi ekosistem industri dalam sistem pembelajaran (project based learning, product oriented learning dan sebagainya) pada perguruan tinggi penyelenggara pendidikan vokasi
  • Membantu ekosistem Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) program studi baru, serta memfasilitasi pencapaian indikator kinerja utama
  • Membangun kapasitas kelembagaan perguruan tinggi untuk dapat berkolaborasi dengan industri untuk menghasilkan tenaga kerja terampil
  • Membangun rekam jejak perguruan tinggi dan keunggulan spesifik (niche) yang menunjukkan diferensiasi misi perguruan tinggi

Skema Program Competitive Fund Vokasi 2022

Competitive fund vokasi ini pertama kali dijalankan pada tahun 2021, dan tahun 2022 ini kembali diprogramkan oleh Direktorat Pendidikan Vokasi. Terdapat dua skema besar, yaitu program persiapan dan program penguatan

Skema program competitive fund vokasi

Program Persiapan

Pada program persiapan ini ada dua skema yaitu transformasi program studi diploma tiga menjadi sarjana terapan dan akselerasi pembukaan program diploma dua jalur cepat. Tujuannya untuk memfasilitasi program studi yang melakukan transformasi dan pembukaan program diploma dua jalur cepat.

Skema program persiapan ini diperuntukkan bagi perguruan tinggi vokasi yang belum mengikuti competitive fund vokasi pada tahun 2021. Sehingga ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh perguruan tinggi vokasi yang mengikuti program persiapan ini yaitu menyiapkan dokumen akademik dan peningkatan sumber daya sehingga dapat mewujudkan keunggulan program studi vokasi sesuai dengan mission differentiation perguruan tinggi

Program Penguatan

Skema program penguatan ini diperuntukkan bagi perguruan tinggi yang telah mengikuti competitive fund pada tahun 2021. Bertujuan untuk memfasilitasi program studi untuk mengimplementasikan rancangan akademik yang telah disusun pada saat pendirian.

Adapun skema programnya yang pertama adalah penguatan program studi sarjana terapan dan diploma jalur cepat hasil transformasi dan akselerasi yang telah diterbitkan SK pembukaan prodinya. Skema yang kedua adalah penguatan program studi sarjana terapan dan program studi diploma dua yang telah memiliki lulusan dan menjalankan praktik baik SPMI.

Yang harus dilakukan perguruan tinggi peserta program penguatan ini adalah mengimplementasikan kebijakan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka dan kebijakan link and match, project based learning, product oriented learning melalui tata kelola teaching factory/teaching industry.

Pendanaan Program

Perguruan tinggi vokasi sebagai peserta program persiapan maupun penguatan akan mendapatkan bantuan dana dari pemerintah yang dapat digunakan untuk penyelenggaraan lokakarya, worshop ataupun diskusi terpumpun penyusunan dokumen-dokumen yang dibutuhkan.

Selain itu bisa juga digunakan untuk peningkatan kompetensi SDM tidak bergelar, misalnya menyelenggarakan pelatihan, mengikuti sertifikasi kompetensi ataupun magang industri.

1 Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *