Mengenal Gejala dan Penyebab Ruam Popok pada Bayi

Sebagai orang tua baru, ada banyak hal yang perlu dipelajari agar tidak gampang kaget atau panik saat sesuatu terjadi pada buah hati misalnya saja mengenai kesehatan kulitnya. Bayi yang berusia 0 hingga 24 bulan memiliki kulit yang sangat sensitif sehingga lebih rentan mengalami berbagai gangguan kesehatan termasuk ruam popok. Oleh karena itu orang tua perlu mengetahui gejala dan penyebab ruam popok, agar bisa mengambil tindakan yang tepat jika bayinya mengalami ruam popok.

Disebut juga sebagai diaper rash, ruam ini sebenarnya adalah bentuk iritasi kulit yang muncul terutama di sekitar area kulit yang tertutup popok. Misalnya saja di pangkal paha, sekitar kelamin dan juga pantat. Kabar baiknya adalah umumnya ruam popok bukanlah kondisi yang serius apalagi jika segera diberikan pertolongan seperti pemberian salep ruam dengan kandungan yang meredakan iritasi dan mengembalikan kelembaban kulit bayi. 

Supaya Mama dan Papa lebih memahami masalah ruam popok tersebut, yuk simak gejala dan penyebabnya. Dengan begini, kemungkinan si Kecil mengalami ruam dapat diminimalkan karena orang tua mengerti pemicu dan pertandanya.

Gejala Ruam Popok

Ruam popok tidak terjadi dalam semalam. Apalagi jika sampai pada level parah biasanya bayi sudah menunjukkan beberapa gejala sebelumnya yang terkadang luput dari perhatian orang tua. Oleh karena itu, bersikap jeli dan awas terhadap tanda-tanda ruam popok yang ditunjukkan si Kecil perlu dilakukan agar iritasi kulit tersebut dapat segera ditangani dan tidak semakin menjadi. Gejala ruam popok meliputi:

1. Kemerahan pada Kulit yang Tertutup Popok

Gejala ruam popok yang paling umum dan dapat dilihat dengan mudah adalah kulit yang memerah terutama pada area yang tertutup popok seperti pangkal paha, pantat dan juga sekitar kelamin. Kemerahan ini biasanya tidak menghilang dalam satu atau dua hari dan malah semakin kentara jika tidak mendapatkan treatment apapun seperti pemberian salep ruam. Awalnya, kemerahan pada kulit ini tidak mengganggu kenyamanan buah hati. Namun, jika dibiarkan iritasi akan semakin meradang dan mengakibatkan sensasi perih atau panas.

2. Kulit Nampak Merah Mengkilap

Ruam popok memang sering terjadi. Namun bila dibiarkan, kemerahan pada kulit itu akan semakin parah bahkan hingga kelihatan mengkilap yang terasa perih ketika bersentuhan dengan permukaan popok atau pakaian. Walaupun tanda kemerahan yang mengkilap ini masih belum mengarah ke infeksi lebih lanjut namun sebaiknya orang tua lebih tanggap dengan setidaknya menjaga kebersihan diri si Kecil dengan cara sering mengganti popoknya agar area yang teriritasi selalu bersih.

3. Bayi Rewel saat Popoknya Basah

Ini dia tanda yang sering diabaikan karena disalahartikan sebagai “alarm” lapar atau mengantuk. Tangisan bayi memang bisa berarti banyak hal. Namun perlu diketahui bahwa jika dia menangis setiap kali popoknya basah, bisa jadi itu karena ruam popok yang terasa perih saat berkontak dengan permukaan yang lembab. Itulah sebabnya, ada baiknya untuk lebih sering mengecek popok bayi agar ruam dapat segera diketahui dan diobati.

Penyebab Ruam Popok

Nah, dengan berbagai gejala yang ditunjukkan di atas, semoga orang tua bisa lebih memahami ciri-ciri ketika si Kecil mengalami ruam popok. Walaupun termasuk iritasi kulit yang ringan namun sebaiknya penanganan segera diberikan apalagi mengingat penyebab ruam ini cukup beragam.

1. Berkontak dengan Popok Kotor

Penyebab paling umum dari ruam popok adalah karena terlalu lama berkontak dengan popok kotor, yang sudah terkena pipis dan pup bayi. Bahkan pada kulit yang sehat sekalipun, bersentuhan dengan popok kotor seperti ini dapat menyebabkan rasa tidak nyaman. Itulah sebabnya, supaya tidak berkembang menjadi ruam alangkah baiknya untuk rutin mengganti popok misalnya 2 jam sekali tanpa harus menunggu popok penuh.

2. Infeksi Jamur

Selain kontak dengan popok, ruam juga bisa dipicu karena adanya infeksi jamur terutama candida. Popok yang basah akan menyebabkan kulit bayi menjadi lebih lembab dan juga hangat karena tertutup popok. Suasana yang seperti inilah yang menjadi media sempurna bagi jamur untuk berkembang dengan sangat cepat sehingga menginfeksi kulit si Kecil yang sensitif. Supaya bisa terhindar dari infeksi jamur, kuncinya adalah dengan menjaga kebersihan diri bayi dan memberikan waktu untuk kulitnya bisa bernafas sehingga kelembaban akan menguap.

3. Alergi

Penyebab ruam popok ketiga adalah karena si Kecil memiliki alergi pada jenis bahan kimia ataupun garmen tertentu. Dengan alergi seperti ini, kulit bayi akan lebih rentan mengalami ruam yang semakin diperparah dengan kontaknya dengan popok sekali pakai yang digunakan. Mengingat bahwa alergi juga bersifat degeneratif atau turunan, ada baiknya untuk lebih hati-hati jika diketahui ada riwayat alergi dalam garis keturunan keluarga.

Ruam popok bisa dicegah dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat pada buah hati. Dan jika ruam terlanjur terjadi, segera berikan pertolongan pertama dengan mengoleskan salep ruam yang mengandung vitamin B5 untuk meredakan iritasi sekaligus mempercepat regenerasi kulitnya. Jika ruam popok tidak kunjung membaik, jangan ragu menghubungi dokter anak untuk mendapatkan penanganan yang tepat.