Kurikulum merdeka, merupakan kurikulum terbaru yang dikenalkan Kemdikbud sejalan dengan program merdeka belajar. Tentunya, walau bukan bergelut di dunia pendidikan, kita pun mesti tahu gambaran kurikulum merdeka itu seperti apa. Karena keberhasilan pendidikan tak hanya tanggung jawab sekolah, namun juga orang tua siswa dan juga masyarakat.
Alasan Perubahan Kurikulum
Kurikulum merupakan jantungnya pendidikan. Seperti sebuah tubuh, jika jantung tak berfungsi dengan baik, maka kemampuan memompa darah ke seluruh tubuh akan terganggu, maka seluruh bagian tubuh pun tak bisa berfungsi dengan baik. Maka pendidikan tak akan berjalan dengan baik dan berhasil mencapai tujuannya jika kurikulumnya tidak dalam kondisi baik.
Kurikulum yang baik adalah kurikulum yang sesuai dengan zamannya.
Kurikulum bersifat dinamis dan terus dikembangkan atau diadaptasi sesuai konteks dan karakteristik murid, demi membangun kompetensi sesuai kebutuhan mereka : kini dan di masa depan. Jadi wajar saja kalau kurikulum juga selalu berubah, karena memang mengikuti perkembangan dan perubahan zaman.
Dalam dunia pendidikan, orientasi utamanya adalah memberikan pelayanan kepada siswa. Dalam merancang kurikulum, harus menempatkan kebutuhan, pendapat, pengalaman, hasil belajar, serta kepentingan siswa sebagai rujukan utama. Karena sejatinya, kurikulum dirancang untuk siswa, sehingga struktur kurikulum merdeka yang dikembangkan harus memperhatikan kebutuhan siswa.
Agar dapat mewujudkan seluruh kompetensi yang diharapkan dari kurikulum, semua pihak harus berusaha secara kolaboratif. Misalnya:
- Guru harus terus belajar agar dapat memfasilitasi pembelajaran yang sesuai,
- Orang tua harus terus memahami perkembangan anak-anak dan kebutuhannya.
- Pemerintah daerah, pemerintah pusat, dan semua yang bergerak di bidang pendidikan juga harus terus mengikuti perkembangan kebutuhan siswa.
Struktur Kurikulum Merdeka
Pembelajaran dengan Paradigma Baru yang mulai diperkenalkan sejak tahun 2021 di Sekolah Penggerak merupakan upaya menumbuhkan pembelajar sepanjang hayat yang sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila.
Proses pembelajaran dengan paradigma baru dilaksanakan melalui Kurikulum Merdeka yang memuat program intrakurikuler, program ekstrakurikuler, dan projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.
Berikut ini akan Mamak coba uraikan apa saja yang mesti diperhatikan dan diketahui oleh baik oleh insan pendidikan maupun masyarakat umum berkaitan dengan penerapan dan juga struktur kurikulum merdeka.
Program Intrakurikuler
Kegiatan intrakuriluler adalah kegiatan utama yangada di sekolah, dilakukan dengan menggunakan alokasi waktu yang telah ditentukan dalam struktur program pembelajaran. Kegiatan ini dilakukan guru dan siswa dalam jam-jam pelajaran setiap hari.
Intrakurikuler berisi muatan atau mata pelajaran yang harus dipelajari oleh siswa dan muatan tambahan lainnya seperti muatan lokal, jika memang ada di satuan pendidikannya. Kegiatan pembelajaran di dalam kelas diharapkan dapat mengembangkan kompetensi siswa sesuai dengan capaian pembelajaran pada fasenya.
Berbagai kegiatan dapat dilakukan untuk membantu siswa mencapai kompetensi yang diharapkan. Guru bisa merancang kegiatan yang menarik, membangun rasa ingin tahu siswa dan dihubungkan dengan kehidupan atau lingkungan sekitarnya sehingga menjadi pembelajaran yang bermakna.
Program Intrakurikuler PAUD
Pada jenjang ini, siswa akan belajar melalui kegiatan bermain yang mencakup antara lain, jati diri, literasi, numerasi dan STEAM, serta agama dan budi pekerti. Pendidikan PAUD mempersiapkan siswa untuk jenjang pendidikan berikutnya yaitu, Sekolah Dasar (SD).
Program Intrakurikuler SD
Pada jenjang SD, mata pelajaran IPA dan IPS dilebur menjadi IPAS. Hal ini didasarkan pada pertimbangan bahwa anak usia SD masih dalam tahap berpikir konkrit/sederhana, holistik, komprehensif dan tidak detail. Meskipun IPAS belum diajarkan secara spesifik di jenjang SD ini, tapi bukan berarti mereka tidak belajar IPA dan IPS. Pada jenjang SD, muatan pelajaran IPAS terintegrasi pada mata pelajaran lain.
Program Intrakurikuler SMP
Pada jenjang SMP, mata pelajaran informatika menjadi mata pelajaran wajib.
Program Intrakurikuler SMA
Pada jenjang SMA siswa lebih dipersiapkan kepada minat yang menunjang pilihan pendidikan pada jenjang berikutnya. Sehingga, pembelajaran dibagi menjadi mata pelajaran umum dan program peminatan. Program peminatan dimulai di kelas 11.
Pada program peminatan, siswa diperbolehkan mengambil beberapa mata pelajaran pilihan sesuai minat, bakat dan aspirasinya, meskipun pelajaran itu lintas jurusan. Artinya murid di kelas IPA juga diperbolehkan mengambil mata pelajaran di kelas IPS.
Dalam program peminatan, apabila sumber daya memungkinkan, sekolah juga dapat membuka kelas vokasi/mata pelajaran baru, misalnya kelas bahasa jerman, kelas tata boga, kelas budidaya kopi, dan lain-lain.
Program Intrakurikuler SMK
Untuk jenjang SMK, sekolah dapat mengambil kelompok Mata Pelajaran Vokasi dan Prakarya yang berkolaborasi dengan masyarakat/industri sekitar. Sehingga pembelajaran disesuaikan dengan kebutuhan dunia kerja dan industri pada lingkungannya.
Program Intrakurikuler SLB
Untuk SLB, penggunaan Capaian Pembelajaran akan berbeda-beda karena bergantung pada hasil analisis usia mental murid. Karena meskipun usia kronologisnya sama, tetapi bisa saja usia mentalnya berbeda.
Program Ekstrakurikuler
Kegiatan ekstrakurikuler atau ekskul adalah kegiatan tambahan yang dilakukan di luar jam pelajaran yang dilakukan baik di sekolah atau di luar sekolah dengan tujuan untuk mendapatkan tambahan pengetahuan, keterampilan dan wawasan serta membantu membentuk karakter peserta didik sesuai dengan minat dan bakat masing-masing.
Untuk kegiatan ekstrakurikuler, kegiatannya tetap diadakan pada pembelajaran dengan kurikulum merdeka. Pelaksanaannya dapat dikembangkan oleh sekolah sesuai dengan kapasitas dan minat karakteristik siswa.
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Program ini merupakan pembelajaran berbasis projek yang ditujukan sebagai penguatan profil pelajar pancasila melalui tema yang telah ditetapkan, yaitu:
- Gaya Hidup Berkelanjutan
- Kearifan Lokal
- Bhinneka Tunggal Ika
- Bangunlah Jiwa dan Raganya
- Suara Demokrasi
- Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI
- Kewirausahaan
Dalam pelaksanaannya, kegiatan ini mempunyai alokasi waktu sendiri dan tidak terikat dengan mata pelajaran apapun. Asesmen yang dilakukan pun berfokus pada ke 6 dimensi Profil Pelajar Pancasila.
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila memberikan pembelajaran yang kontekstual, mengasah kemampuan berpikir, dan pemecahan masalah kepada siswa. Siswa juga belajar mengaplikasikan ilmu lintas disiplin pada program ini.
Asesmen
Asesmen merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengetahui kebutuhan belajar, perkembangan, dan pencapaian hasil belajar. Sekolah mempunyai kewenangan untuk merancang, menentukan teknik, dan waktu pelaksanaan asesmen sesuai dengan kondisi dan kebutuhan.
Asesmen berperan memberikan informasi sebagai umpan balik bagi guru, siswa, dan orang tua agar dapat memandu mereka dalam menentukan strategi pembelajaran selanjutnya. Asesmen juga sebagai bahan refleksi untuk meningkatkan mutu pembelajaran.
Asesmen yang dilakukan di kelas bukan hanya memberikan data perkembangan belajar siswa, tetapi juga upaya untuk terus meningkatkan kualitas pembelajaran.
Alokasi Waktu
Sekolah juga memiliki keleluasaan untuk menentukan alokasi waktu pembelajaran. Ada tiga alternatif model pembelajaran yang dapat diadaptasi, yaitu model reguler, blok, dan model kolaborasi dengan mempertimbangkan sarana-prasarana, jam mengajar guru, atau strategi lainnya agar pengorganisasian kegiatan belajar berjalan lancar.
Model reguler adalah model pembelajaran yang paling umum digunakan. Setiap pembelajaran dilakukan terpisah antara satu mata pelajaran dengan mata pelajaran lainnya.
Pada model blok, waktu pelajaran dikelola dalam bentuk blok-blok waktu. Misalnya, dalam 1 semester mata pelajaran IPA diajarkan dalam 3 bulan pertama, kemudian 3 bulan selanjutnya digunakan untuk mata pelajaran IPS.
Pada model kolaborasi, guru berkolaborasi sedemikian rupa untuk merencanakan, melaksanakan, dan melakukan asesmen untuk suatu pembelajaran yang terpadu. Misalnya kolaborasi antara Bahasa Indonesia dan Seni Musik. Siswa membuat lirik puisi dan membuat lagu dari lirik tersebut.
Perangkat Ajar
Selain keleluasaan dalam menentukan alokasi waktu, sekolah juga mempunyai keleluasaan untuk memilih dan memberikan perangkat ajar kepada siswa, selama masih ada dalam prinsip Pembelajaran dengan Paradigma Baru.
Jadi, perangkat ajar bukan saja melalui buku teks, tetapi bisa menggunakan media lain seperti,
- Modul ajar,
- Modul projek,
- Buku non teks,
- Video, dan
- Media cetak/digital.
Penutup
Demikianlah beberapa hal yang perlu diketahui oleh masyarakat mengenai struktur kurikulum merdeka, sejalan dengan pemberlakuan kurikulum paradigma baru, atau kurikulum merdeka. Tulisan ini mengambil referensi dari materi pelatihan bagi fasilitator guru penggerak yang diselenggarakan oleh Kemdikbud
Kalau dipikir-pikir, kurikulum memang selalu mengalami perubahan. Tentu itu sudah disesuaikan dengan perkembangan peserta didik ya, Kak.
Selalu senang baca tulisannya Mbak Nanik, selalu menarik dan update
Apalagi tentang pendidikan. Sebagai masyarakat awam sering bingung dan gak paham
kurikulum merdeka namanya ya mba, kurikulum terbaru, serasa baru merdeka dr penjajahan 🙂 menarik juga ya isi kurikulumnya, peserta didik jadi lebih bebas mengambil pelajaran apa aja yg mereka sukai atau sesuai dengan bakat yg dimiliki
Karena berasal dari keluarga yang sebagian besar berprofesi sebagai guru sedikit banyak saya jadi tahu seputar isu pendidikan. Seperti kurikulum yang seringkali dinyinyiri banyak orang mengapa kok gonta-ganti. Padahal seperti yang dijelaskan Mbak Nanik ini, sifat kurikulum dinamis, mengikuti perubahan zaman. Misalnya seperti pelajaran IT yang dulunya masa anak saya SMP hanya tambahan (atau ekskul) kini wajib karena menguasai IT penting sejak dini
Senang membaca detil seputar kurikulum Merdeka, semoga bisa membawa anak-anak kita ke masa depan yang lebih baik nantinya
“Kurikulum merupakan jantungnya pendidikan. Seperti sebuah tubuh, jika jantung tak berfungsi dengan baik, maka kemampuan memompa darah ke seluruh tubuh akan terganggu, maka seluruh bagian tubuh pun tak bisa berfungsi dengan baik. Maka pendidikan tak akan berjalan dengan baik dan berhasil mencapai tujuannya jika kurikulumnya tidak dalam kondisi baik.”
Suka banget dengan rangkaian kalimat ini. Dan ini bener banget ya Mbak Nanik. Terlepas dari apa dan bagaimana serta wujud dari kurikulum itu, keberadaannya akan menjadi penentu seperti apa program pengajaran dan pelajaran itu berlangsung.
Saya sangat berharap, suatu saat, kita bisa membangun sebuah dinasti kurikulum yang bisa diejawantahkan dan diaplikasikan selama bertahun-tahun. Dan jika pun harus ada tambahan-tambahan seiring dengan perkembangan jaman, jantung dari kurikulum itu tetap sama. Pemimpin boleh berganti tapi hendaknya nadi pendidikan tidak terus berjalan hanya mengikuti arus kepentingan sekelompok orang atau organisasi tertentu. Begitu juga yang saya impikan dengan kurikulum MERDEKA ini.
Yang paling aku tahu soal Kurikulum Merdeka ini adalah ga ada lagi penjurusan IPA dan IPS. Soal model alokasi waktunya menarik juga ya bisa dipilih dari 3 alternatif itu.
Aku senang dengan kurikulum merdeka ini mbak
Anak anak jadi lebih bisa berkesplorasi secara bebas lagi dalam proses pembelajarannya
sejak tamat sekola sampai sekarang, aku merasakan kurikulum anak sekolah sekarang udah semakin banyak dan luas. malahan detil banget. makanya anak-anak sekarang bisa cepat pintar yaa..
Sekolah diberikan keleluasaan ya dalam menerapkan kurikulumnya, karena kesiapan dan melihat kondisi lapangan menjadi hal utama juga untuk diperhatikan
Kurikulum merdeka ya sekarang baru lagi, setiap kurikulum punya kelebihan sesuai kondisi pengajaran. Kurikulum merdeka sekarang ini baru mulai mengetahui detail dengan membaca.
Pingback: Dimensi dan Elemen Profil Pelajar Pancasila - Mamak Pintar
Bener banget sih, kurikulum memang sebaiknya disesuaikan dengan perkembangan saat ini, biar bisa menyeimbangkan dengan teknologi dan perubahan yang terjadi. Coba bayangin aja, kalo kurikulum nggak di-upgrade, ya pasti akan ketinggalan dan kalah bersaing.
Pada praktiknya, bukan hanya guru saja yang harus memahami kurikulum, tetapi juga para orang tua juga harus mengetahuinya. Orang tua juga harus upgrade dengan perkembangan dari dunia pendidikan. Tulisan yang sangat bermanfaat Mba Nanik….
Kegiatan ekstrakurikuler menurut saya memang harus ada, walaupun di tempat saya, satu sekolah tidak ada ekstrakurikulernya. Mungkin karena memang belum dibuat. Kegiatan tersebut sebagai pewadahan minat dan bakat murid, disesuaikan dengan kurikulum yang ada sekarang.
Kurikulum merdeka digunakan oleh banyakn embaga pendidikan era sekarang. Pergantian kurikulum tentu memiliki plus minus. Kurikulum merdeka sekarang ini sedang digunakan.
kurikulum dalam sekolah memang harus berganti sesuai kondisi, tapi sebagai orang tua saya sendiri kadang masih suka garuk-garuk kepala saat mendampingi anak belajar di rumah karena masih awam.
Kurikulum ini mulai mirip dengan yang ada di negara maju ya. Saya pernah baca di berbagai novel atau buku pengembangan diri yang menyinggug pendidikan di negara-negara Eropa atau Amerika. Umumnya memang kurang lebih seperti ini. Walau di Indonesia masih tahap awal perencanaan ya.
Kurikulum merdeka yg saya tangkap jd lebih murid-friendly ya, jd berfokus ke menggali potensi murid. Semoga pengaplikasiannya dilapangan juga bagus dan tujuan tercapai.
Aku merasakan sih kalau kurikulum itu dinamis. Kurikulum pas aku sekolah sudah beda dengan kurikulum pas adikku sekolah sekarang.
Lha ini udah update kurikulum lagi.
Kurikulum yang sangat layak ditunggu. Mungkin akan jadi kurikulum terbaik sepanjang masa. Saya ni sebagai ortu sudah capek ikutan ngapalin materi pelajaran anak demi mereka semangat belajar. Terlalu banyak dan sulit dicerna.
Lebih baik yang tentang penguatan mental, karakter pancasila, dan apa-apa yang memang berkelanjutan. Jadi terpakai seumur hidup anak
Wah. Lengkap nih. Bermanfaat banget buat saya sebagai guru. Yang nggak kalah menarik adalah penguatan profil pelajar Pancasila atau pppp yang terus ditingkatkan pada penerapannya. Mudah-mudahan kurikulum merdeka berjalan sesuai rencana. Aamiin
Tahun ajaran baru ini di bulan Juli 2022, di sekolah saya SMA Yadika Natar Lampung Selatan sudah mau menerapkan kurikulum merdeka, tapi sebatas hanya untuk kelas X dulu. Jadi pada intinya kurikulum merdeka ini membebaskan siswa belajar sesuai dengan bakat/minat mereka, dan tugas guru hanya sebagai fasilitator saja. Wah, makasih ya kak sudut pandang artikel di atas bagus banget untuk saya pelajari kembali 🙂
Kurikulum sekolah berubah lagi ya kak. Kasihan anak anak kalau kayak gini. Berubah terus. Semoga lebih baik ya kurikulum merdeka ini.
Jujur aku kasihan sama anak-anak sekarang. Ganti menteri ganti kurikulum. Pokoknya apa pun itu, aku doakan yg terbaik untuk anak-anak Indonesia, termasuk anakku yg tahun ini akan masuk SD.
Salah satu hal yang membahagiakan buat saya adalah program peminatan pada SMA. Bahkan yang di luar jurusan pun boleh memilih peminatan yang mereka suka. Namanya juga peminatan, minat bisa beraneka ragam dan sekolah wajib memfasilitasinya. Kurikulum yang semakin baik.
Denger-denger kurikulum yang baru akan mendukung siswa dalam memilih minat dan bakatnya. Siswa bebas memilih apa yang menjadi minatnya. Seperti yang diterapkan di luar negeri. Keren sih. Semoga pendidikan Indonesia terus maju.
baru denger saya soal kurikulum merdeka ini, kurikulum yang sekarang aja saya masih keep up. saya malah lihatnya anak kebingunan dengan kurikulum sekarang. misal, anak saya SD kelas 1 tapi udah diajarin berhitung dengan menggunakan kalimat. ini janggal, anak SD kelas 1 kan notabene baru belajar membaca, ini udah harus lancar membaca dan dituntut memahami kalimat terus berhitung dalam waktu bersamaan. ini berat untuk ukuran anak SD kelas 1. terus sekarang mau ubah lagi, waahh gimana ya. tapi kalau udah ditetapkan ya mau gak mau harus ngikutin
Baru tau ada kurikulum merdeka, sdh lama banget Saya resign dari tempat mengajar, jadi sdh gak gak byk tau soal perkembangan kurikulum yg sekarang. Tapi apapun itu, smg itu yg terbaik utk pendidikan kita
Pingback: Platform Merdeka Mengajar Wadah Guru Belajar, Mengajar dan Berkarya - Mamak Pintar
Pingback: Teori Kedaulatan, Capaian Pembelajaran Fase D dalam Kurikulum Merdeka - Mamak Pintar
Pingback: Cara Menyusun Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (KKTP) - Mamak Pintar
Pingback: Putri Ariani, Remaja Berbakat Peraih Golden Buzzer America's Got Talent - Mamak Pintar
Kurikulum memiliki peran kunci dalam membentuk karakter dan mengembangkan kompetensi siswa.