Sesuai dengan Permendikbudristek No 12 Tahun 2024, yang ditetapkan pada tanggal 25 Maret 2024, satuan pendidikan jenjang dasar sudah harus menerapkan kurikulum merdeka selambat-lambatnya tahun ajaran 2025/2026. Nah bagi orang tua yang memiliki anak usia Sekolah Dasar (SD) mesti tahu juga tentang kurikulum merdeka ini, sehingga bisa mendampingi anak-anaknya belajar di rumah.
Salah satu materi pembelajaran untuk anak SD adalah mengenai pengukuran waktu. Pemahaman yang baik tentang waktu, akan membantu anak-anak mengelola aktivitas sehari-hari dengan lebih efektif dan teratur. Salah satu tools yang bisa digunakan sebagai media atau alat bantu bagi anak-anak mempelajari pengukuran waktu adalah kalkulator menghitung selisih jam.
Tujuan Pembelajaran Pengukuran Waktu
Kurikulum Merdeka memberikan kebebasan bagi guru untuk mengembangkan metode pengajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan potensi siswa.
Dari capaian pembelajaran yang sudah ditetapkan oleh pemerintah, guru dapat mengembangkan tujuan pembelajaran sesuai dengan kondisi sekolah dan karakteristik siswa. Berikut ini beberapa tujuan pembelajaran pengukuran waktu bagi anak SD :
- Memahami konsep dasar waktu (jam, menit, detik, hari, minggu, bulan)
- Mampu membaca jam analog dan digital
- Menghitung selisih waktu dalam berbagai satuan waktu
- Mengaitkan pengukuran waktu dengan aktivitas sehari-hari
- Mengembangkan ketrampilan manajemen waktu
Strategi dan Metode Pembelajaran Pengukuran Waktu
Kurikulum Merdeka menekankan pada pendekatan yang lebih fleksibel dan menyenangkan dalam pembelajaran. Berikut beberapa strategi dan metode yang dapat diterapkan dalam pembelajaran pengukuran waktu :
1. Pembelajaran Kontekstual
Pembelajaran kontekstual adalah upayan untuk mengaitkan materi dengan kegiatan sehari-hari anak, misalnya waktu berangkat ke sekolah, waktu bermain, dan waktu tidur. Dengan demikian, karena anak mengalami sendiri, diharapkan materi dapat lebih mudah dimengerti olah anak.
Metode pembelajaran ini dapat menggunakan media ajar berupa kalender dan jam dinding yang berada di kelas, untuk membantu anak-anak memahami dan mengikuti jadwal harian.
2. Permainan Edukatif
Dunia anak adalah dunia bermain, sehingga pembelajaran pun dapat dilakukan melalui kegiatan bermain. Guru dapat membuat permainan yang melibatkan pengukuran waktu, seperti permainan papan petualangan waktu.
Tujuan dari permainan papan petualangan waktu adalah mengajarkan penghitungan selisih waktu dan manajemen waktu.
Peralatan yang dibutuhkan untuk melakukan permainan ini adalah papan permainan berukuran besar, kartu tugas, pion dan dadu.
Cara bermain papan petualangan waktu :
- Permainan dapat dilakukan secara berkelompok. Setiap siswa kelompok memiliki pion yang ditempatkan di titik awal.
- Secara bergiliran, masing-masing kelompok melempar dadu dan memindahkan pion sesuai jumlah yang keluar di dadu.
- Di setiap titik, ada kartu tugas yang harus diselesaikan dalam waktu tertentu (misalnya, 5 menit untuk menyelesaikan soal matematika sederhana). Guru memantau waktu pengerjaan tugas menggunakan stopwatch. Jika tugas selesai dalam waktu yang ditentukan, kelompok bisa melanjutkan ke langkah berikutnya.
- Kelompok yang sampai di titik akhir terlebih dahulu adalah pemenangnya.
Guru bisa juga menggunakan aplikasi atau perangkat digital yang dirancang untuk mengajarkan konsep waktu, misalnya kalkulator menghitung selisih jam.
3. Proyek Kolaboratif
Kegiatan ini dapat dilakukan dengan mengajak siswa membuat proyek bersama, misalnya kalender kelas atau jadwal kegiatan mingguan. Atau dapat juga guru membagi siswa dalam kelompok untuk membuat laporan tentang bagaimana mereka menghabiskan waktu dalam sehari.
4. Media Visual dan Interaktif
Penggunaan media visual dan interaktif tentu menjadi daya tarik tersendiri untuk anak-anak, apalagi anak usia SD sekarang ini banyak yang sudah akrab dengan gadget. Guru dapat menggunakan alat peraga seperti jam analog besar, kartu waktu, dan video animasi.
Selanjutnya, guru membuat lembar kerja interaktif yang dapat membantu siswa berlatih membaca jam dan menghitung selisih waktu.
5. Pengajaran Berbasis Masalah
Guru memberikan situasi yang membutuhkan pemecahan masalah dengan pengukuran waktu, misalnya menghitung durasi suatu acara atau perjalanan. Hal ini untuk mendorong siswa terbiasa menemukan solusi kreatif dalam manajemen waktu mereka.
Penutup
Pembelajaran pengukuran waktu bagi anak SD sesuai Kurikulum Merdeka menekankan pada pendekatan yang fleksibel, kontekstual, dan menyenangkan. Dengan berbagai strategi dan metode yang kreatif, diharapkan siswa dapat memahami konsep waktu dengan baik dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
Guru berperan penting dalam mengembangkan dan mengimplementasikan pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan siswa, sehingga pembelajaran menjadi lebih efektif dan bermakna.