Mengenal Berbagai Gigitan Serangga pada Anak, Gejala dan Penanganannya

Anak yang aktif akan banyak beraktifitas baik di dalam maupun luar ruangan. Dimanapun mereka bermain, ada satu ancaman yang selalu mengintai yaitu gigitan serangga pada anak. Seperti yang diketahui, serangga adalah hewan dengan spesies paling banyak dengan sebaran paling luas di seluruh dunia. Hewan ini dapat hidup dimana saja mulai di tempat terbuka hingga di celah kecil di dalam rumah. Itulah sebabnya, tidak heran bila buah hati yang suka bereksplorasi rentan mengalami gigitan serangga karena mereka tidak tahu kegiatannya mengganggu hewan tersebut. Misalnya tanpa sengaja menginjak atau menghancurkan sarangnya.

Beberapa gigitan serangga memang tidak berbahaya, contohnya gigitan nyamuk yang hanya mengakibatkan bentol dan gatal. Namun, ada juga gigitan serangga yang mengakibatkan nyeri luar biasa hingga bengkak, seperti ketika disengat lebah atau laba-laba. Agar bisa mengidentifikasi gigitan serangga pada anak, kenali ciri-cirinya dan ketahui bagaimana cara penanganannya.

Macam Gigitan Serangga Pada Anak

Karena serangga ada banyak sekali jenisnya, maka efek gigitannya juga berbeda-beda. Supaya tak salah menangani efeknya, maka sebaiknya kita kenali dulu macam gigitan serangga.

1. Gigitan Nyamuk

Gigitan serangga yang paling umum adalah gigitan nyamuk. Baik di dalam rumah maupun di lapangan atau halaman, nyamuk selalu ada karena mereka bersarang di tempat berair atau celah gelap yang tidak terganggu lalu manusia. Umumnya, gigitan nyamuk menyebabkan permukaan kulit yang bentol (bukan bengkak), memerah dan terasa gatal. Kadang bentol tersebut berubah mengeras jika tidak diobati sama sekali. Untungnya, sebagian besar gigitan nyamuk ini tidak berbahaya.

Namun, serangga ini harus tetap diwaspadai karena ada beberapa spesies nyamuk yang menimbulkan penyakit serius misalnya nyamuk Aedes yang membawa virus demam berdarah dengue dan juga nyamuk Anopheles betina yang membawa penyakit malaria. Gigitan nyamuk tersebut biasanya meninggalkan bekas yang sama dengan nyamuk biasa. Namun, ada gejala lain yang menyertai setelahnya, seperti demam, mimisan dan perdarahan di bagian tubuh lain hingga ngilu di persendian.

2. Gigitan Kutu Kasur

Gigitan serangga selanjutnya yang umum ditemui adalah gigitan kutu kasur. Perlengkapan tidur yang tidak pernah dijemur dan memiliki sirkulasi udara yang terbatas sering menjadi sarang kutu kasur. Bawah tempat tidur, celah kasur hingga bantal adalah contoh tempat yang sering dihuni serangga tersebut. Ketika terkena gigitan kutu kasur, beberapa gejala yang nampak adalah ruam merah yang sangat gatal, bengkak ringan di area yang memerah, bintik merah gatal yang berkumpul membentuk garis yang sering ditemui di tangan, kaki, leher bahkan wajah, serta bintik merah berair.

Biasanya, gigitan kutu kasur tidak berbahaya kecuali Anda memiliki alergi terhadap zat kimia yang dikeluarkan oleh serangga tersebut. Meskipun memberikan dampak yang ringan namun rasa gatal yang ditinggalkan bisa sangat mengganggu sehingga gigitan kutu kasur juga perlu diatasi dengan baik.

3. Gigitan Semut

Gigitan serangga yang ketiga adalah gigitan semut. Semut ada dimana-mana, baik itu di dalam rumah atau sekitar permukaan tanah. Oleh karena ukurannya yang kecil terkadang buah hati tidak sadar ketika menginjak atau menekannya dengan tangan sehingga semut menggigit kulit sebagai bentuk pertahanan diri. Gejala gigitan semut cukup beragam karena tergantung dari spesiesnya.

Untuk semut agresif seperti semut api yang berwarna merah atau hitam, gigitannya akan meninggalkan rasa nyeri dan sensasi panas yang mengganggu. Alih-alih muncul bintik atau bentol merah, bekas gigitan semut jenis ini bisa membentuk bintik berair atau blister yang menyakitkan. Untuk itu, berhati-hatilah ketika bermain di atas tanah dan pastikan mengenakan alas kaki serta membawa alas duduk supaya kulit tidak langsung bersentuhan dengan tanah yang mungkin menjadi tempat tinggal semut.

Penanganan Gigitan Serangga

Ketika buah hati digigit serangga, hal pertama yang harus dilakukan adalah mengidentifikasi terlebih dahulu hewan yang mengikutinya supaya bisa menentukan langkah pertolongan yang tepat. Jika sudah mengetahui “tersangka”nya, Anda bisa memberikan pertolongan pertama berikut ini:

• Bersihkan area yang terkena gigitan serangga dengan menggunakan air mengalir atau alkohol untuk memastikan tidak ada bakteri atau mikroorganisme lain yang dapat menimbulkan infeksi
• Setelah permukaan kulit bersih, kompres dengan handuk dingin untuk meredakan rasa gatal ataupun nyeri yang dirasakan
• Oleskan salep pereda gatal dengan kandungan bahan alami yang menenangkan peradangan pada kulit, misalnya minyak kamper dan juga minyak ekaliptus. Alih-alih memberikan rasa dingin, kombinasi dua minyak esensial tersebut memberikan rasa hangat yang membuat gatal berkurang berikut dengan bentol kemerahan yang muncul.

Untuk itu, pastikan Anda selalu menyediakan salep Zambuk baik di rumah maupun di dalam tas agar kapanpun si Kecil digigit serangga, pertolongan pertama untuk meredakan gatal dan kemerahan yang muncul dapat diberikan. Segera hubungi dokter jika gigitan serangga menimbulkan efek samping berbahaya seperti demam ataupun reaksi alergi.