Belajar coding pre-reader kegiatan belajar (KB) 2 ini topiknya adalah pengurtan dengan scrat. Tapi sebelum lanjut, gimana nih kabar teman-teman semua? Semoga semua dalam keadaan sehat ya. Kemarin Mamak dapat kabar beberapa teman anaknya mulai PJJ lagi, karena ditemukan kasus omicron di sekolah anaknya. Yang anaknya sudah PTM, yang masih PJJ, ataupun yang kembali harus PJJ lagi, tetap strong ya mendampingi buah hatinya belajar.
Di tulisan sebelumnya Mamak sudah membahas mengenai KB 1 yaitu belajar drag and drop, kini kita lanjutkan ke KB 2 yaitu pengurutan dengan scrat. Yang ketinggalan materi KB 1, bisa meluncur ke postingan Mamak sebelumnya.
Mengenal Karakter Scrat
Masih dengan konsep belajar itu menyenangkan, maka di KB 2 ini pembelajarannya menggunakan tokoh animasi yang pastinya disukai oleh anak-anak. Seekor tupai yang sibuk mencari buah kenari. Tupai ini bernama Scrat.
Bagi pembaca yang sudah pernah nonton film animasi Ice Age, tentunya tak asing dengan karakter scart ini ya. Karakter ini selalu hadir dalam setiap film Ice Age, walaupun bukan sebagai tokoh utama. Ia hanya muncul sebagian baik pada awal, tengah, maupun pada akhir film.
Tahapan Belajar Coding Pre-Reader Pengurutan dengan Scrat
KB 2 Pengurutan dengan scrat ini terdiri dari 7 tahapan, yang disusun dari hal yang paling mendasar/mudah. Mulai dari mengamati, menirukan hingga bereksplorasi untuk melakukan sendiri. Sehingga orang tua yang mendampingi anak belajar pun, walau nggak ngerti tentang koding dan bahasa pemrograman, pasti bisa membimbing anaknya tanpa harus bersitegang.
Pengenalan Antar Muka dan Petunjuk Penggunaan
Tahapan 1 berisi video pengenalan antar muka dan juga petunjuk apa saja yang harus dilakukan oleh anak untuk menyelesaikan KB 2 ini.
Play area merupakan area kerja obyek (dalam istilah pemrograman di sebut sprite) visual yang akan diberikan perintah (kode program) sehingga jika kode program dijalankan, akan terlihat apakah melakukan sesuai yang diinstruksikan atau tidak. Bagian ini juga bisa digunakan untuk mengecek, apakah kode program yang diberikan sudah benar atau masih salah.
Terdapat dua tombol di play area, yaitu Jalankan dan Langkah. Tombol Jalankan akan mengeksekusi keseluruhan baris program. Baris-baris program disini ditampilkan dalam bentuk blok. Jadi misalnya ada 5 blok yang tersusun, maka akan langsung dieksekusi kelima blok ini. Sedangkan jika memilih tombol Langkah, maka ke 5 blok ini akan dieksekusi satu per satu. Klik Langkah, program akan jalan 1 blok. Jadi kalau ada 5 blok program, maka untuk mengekusi program harus klik Langkah sebanyak 5 kali.
Bagi anak pre-reader, saya rekomendasikan menggunakan tombol Langkah, sambil orang tua menjelaskan blok apa yang dieksekusi saat tombol langkah di klik.
Tool box, berisi blok-blok yang bisa digunakan untuk memerintah Scrat agar bergerak hingga bisa menangkap buah kenari.
Workspace merupakan area kerja tempat kita menyusun blok-blok instruksi apa yang harus dilakukan oleh scrat.
Area instruksi, berisi penjelasan apa yang yang harus dilakukan oleh anak-anak. Karena anak belum bisa membaca, jadi tugas orang tua lah yang harus membaca instruksi ini, lalu menjelaskan pada anaknya.
Menjalankan Program
Di tahapan 2 sudah tersedia blok program. Anak tinggal klik tombol Jalankan, untuk melihat hasil eksekusi program.
Scrat dan kenari berada di blok yang berbeda, berdampingan. Sehingga Scrat hanya membutuhkan satu langkah untuk mencapai kenari. Scrat menuju arah timur sebanyak 1 langkah.
Menyusun Blok Program
Tahapan 3, anak mulai diminta untuk menyusun blok program yang telah disediakan. Orang tua sebagai pendamping bisa menjelaskan pada anak, bahwa buah kenari ada di sebelah timur Scart, dengan jarak 2 kotak. Sehingga untuk mengambil kenari, Scrat harus melangkah 2 kali ke arah timur.
Bagian ini secara tak langsung sudah mengajarkan algoritma, yaitu tindakan apa yang harus diambil/dilakukan untuk menyelesaikan masalah. Masalahnya adalah Scrat ingin mengambil kenari, sementara kenari jaraknya 2 kotak di sebelah timur. Penyelesaiannya adalah Scrat harus berjalan ke timur hingga sampai di posisi kenari
Menambahkan Blok Program
Pada tahapan 4 ini posisi Scrat tidak lagi lurus terhadap kenari, sehingga jika Scrat ingin mengambil kenari, dia harus berbelok. Blok jalan lurus sudah disediakan, anak tinggal melengkapi dengan blok perintah untuk berbelok.
Memeriksa Blok Program
Pada tahapan 5, anak belajar memeriksa rangkaian blok yang sudah disediakan. Apakah blok tersebut sudah benar atau salah. Sudah ada petunjuk di bagian instruksi bahwa ada kelebihan blok dan anak harus memindahkannya blok yang salah tersebut ke tool box.
Untuk menyelesaikan tugas di tahapan 5 ini, anak menggunakan kemampuan drag and drop blok paling bawah dari workspace ke tool box.
Menambahkan Blok Program tanpa Petunjuk
Di tahapan 6, anak tidak lagi disediakan instruksi yang jelas, namun diminta untuk mencari sendiri cara penyelesaian agar Scrat bisa mengambil kenari.
Sudah tersedia blok program bergerak ke timur (kanan) 2 langkah, sehingga untuk sampai pada posisi kenari, Scrat harus bergerak turun (selatan) sebanyak 1 langkah. Jadi anak tinggal drag and drop blok panah ke bawah dari toolbox ke workspace.
Menyusun Blok Program secara Mandiri
Tahapan 7 ini workspace hanya berisi 1 blok dan anak harus melengkapi dengan blok lain agar Scrat sampai di posisi kenari. Kenari berada 2 kotak di sebelah kiri (barat) Scrat, sehingga Scrat harus bergerak ke Barat sebanyak 2 langkah
Di bagian atas workspace tertulis Area kerja 1/3 blok. Artinya sudah ada 1 blok dari 3 blok yang dibutuhkan. Sehingga anak harus melengkapi 2 blok yang belum ada.
Bolehkah anak mencoba menyusun dengan blok lain? Misalnya Scrat bergerak ke atas dulu, baru kemudian ke kiri, lalu turun.
Jangan di larang ya kalau anak punya pendapat demikian. Lebih baik, dituruti saja membangun blok seperti yang diminta oleh anak, supaya anak tahu juga bagaimana hasilnya.
Pada gambar diatas terlihat blok yang disusun akan membuatnScrat bergerak ke atas satu langkah, lalu belok ke kiri 2 langkah, setelah itu turun 1 langkah. Saat program dijalankan, baru dilangkah pertama yaitu Scrat bergerak ke atas, ternyata lapisan esnya hancur terinjak. Scrat kecebur deh, nggak bisa sampai mengambil kenari.
Terlihat kan di blok-bloknya itu ada yang mulus dan retak-retak. Blok yang mulus itu yang aman untuk dilalui Scrat, sementara blok yang retak akan hancur jika diinjak. Saat Scrat kecebur, dia akan berteriak. Jadi asyik juga mencoba-coba menyusun blok dan mencoba menjalankannya. Anak saya malah suka bikin susunan blok yang salah karena seneng lihat scrat kecebur.
Inilah bedanya Coding berbasis visual dengan berbasis teks. Jika berbasis teks, ada kode yang salah, hanya ditunjukkan baris ke berapa kode yang salah, program tak bisa dijalankan. Kalau berbasis visual dengan blok ini, susunan kode salah pun masih bisa ditampilkan visualnya yang menarik buat anak-anak.
Penutup
Belajar coding pre-reader KB 2 : Pengurutan dengan Scrat ini silakan dicoba dengan anak-anak ya, mau coba sendiri dulu juga boleh. Ntar kalau ini udah lancar, Mamak kasih panduan lagi untuk KB 3. Selamat bersenang-senang dengan coding
Wah, aku jadi tahu mengenai Scart yang cara pembuatannya begini..melalui coding berbasis visual dengan berbasis teks. Anak-anak betah yaa, kak…utak-atik bahasa coding sederhana untuk anak pre-reader begini.
Selain kartun Scart, ada karakter lain kah?
ada dong, ntar ada lagi yang pakai angry bird. nunggu mood buat nulis
Isshh, auto keinget adegan si tupai lucuu di Ice Age!
Pastinya hepi nih kalo belajar coding bareng karakter yg super lucuuuk.
aku juga mauuu mauuu!
Aku kira coding ya hanya satu jenis aja yakni visual. Anaku dulu pernah nyoba juga coding dan dia juga suka. Coba aku rekomendasiin buat membaca ulasan ini ya
Seruu banget belajar coding melatih anak-anak untuk sabar dan teliti ya mak.
Taklupa emak yang mendampingi juga bakal ikutan belajar soalnya kalau anak2 menemukan kebuntuan pasti treak Bunda ini gimanaa?
Mbak Nanik, ini belajar codingnya kok menyenangkan sekali pakai karakter Scart. Wuaaah, jangankan anak-anak yang minatnya memang ke sini ya, saya yang udah gede dan jauh banget dari minat belajar coding aja seneng dan tertarik liatnya. Kalau kayak gini bisa mengubah dari ga minat jadi minat :))
Wow blog lain khusus pembelajaran nih Mamak Pintar, Jeng Nanik. Ikutan mantengin sambil belajar ah.
Salam hangat
Inggih bu, rencananya mau diisi tutorial-tutorial teknologi kekinian
Sekarang sudah banyak ya anak-anak yang belajar coding. Anakku tapi belum tertarik. Coba deh aku kasih lihat karakter Scart ini siapa tahu dia jadi mau hehe. Dia pernah nonton video Scart ngejar kenari dan suka, lucu katanya.
Jadi inget pengen nonton Ice Age di Disney+ hehehe. Menarik banget visualnya, ya. Biasanya bakal bikin anak-anak senang dan bisa cepet ngerti sama materinya
Wah koding, jujur sampai sekarang angkat tangan deh dgn perkodingan…hahaha e tapi emang anak2 sekarang pd hebat2 bisa menguasai koding ya mbak
Pengen banget belajar koding..termasuk buat anak-anak..Tapi akunya kayanya kurang telaten deh hehe.. Harus bener-bener fokus dan teliti ya…
Makin tertarik dengan coding ini, semoga anakku mau dibujukin les coding ya sayangnya pandemi jadi agak susah cari tempat lesnya…
Oalaahh.. kok menyenangkan banget belajar coding gini untuk pre reader yaaa.. Membiasakan dulu ya agar familiar dengan pergerakan logika. Sip sip… keren nih cara mengajar codingnya, enggak bikin puyeng.
wow menarik banget nih mak reviewnya, belajar coding dengan beberapa tahapan yang mudah buat anak-anak ikuti
oke bangeeetnih mbaaa belajar coding seru ya.. Dan memang karakter yang lucu dan menarik untuk anak – anak akan sangat membantu proses belajarnya ya
Belajar coding dengan sistem game, animasi kaya gini sangat menyenangkan. Kayanya tinggal langkah-langkah aja ya. Nanti kapan-kapan coba lihat kelasnya deh
Lagi belajar Tupai ya mbak hehehe eh Scrat. Aku belum mempelajarinya nih, tapi anak-anak udah diajari sama suami di rumah.
Kalau rutin & tekun Insya Allah mudah ya belajar coding
Alhamdulillah selama pandemi ini, pengetahuan anak dan ibunya makin meningkat ya. Terutama pada beberapa aplikasi yang menyenangkan macam scratch ini. Anak saya juga menikmati belajar coding ini mbak, makasih karena dituntun dari dasar.
Nah, barusan anak2 belajar coding, si adek 5 tahun sering nemenin dan ngeliat si kakak. Kayaknya udah mulai kepo dan bisa juga ngikutin, hehehehe
Scrat ini tokoh animasi yang lucu yaa, jd kalau anak2 belajar dengan “dipandu” karakter ini pasti yang muncul seneng duluan ya 😀
Seru banget sejak anak2 dah belajar coding apalagi skrng dgn aplikasi2 atau website2 juga makin gampang, salah satunya Scrat ini ya mbak?
Manfaatnya banyak pula, selain mengajari kreatif juga ngajarin sabar 😀
Anakku yg kelas 3 SD juga belajar coding salah satunya pakai Scart mbak
Bikin blok blok gitu, trs bikin animasi
Wow, berat nih bahasannya. Aku roaming, Mak sama coding begini. Wkwkwkkw. Kepengen deh ih belajar. Tapi kalo aku, belajarnya kudu didampingi secara offline. Online gitu gak bisa-bisa. Huhu. Aku gates, Mak.
yang pertama belum praktek eh ini udah ada yang kedua.
anakku pernah belajar langkah seperti ini tapi versi unplugged coding jadi soalnya dicetak trus dia gambar manual panahnya kemana aja supaya sampai target. Seru lho! kami buat juga versi nyata, dia sebagai robot yang mengumpulkan sampah.
Saya yang udah mamak-mamak juga jadi pengen belajar coding juga nih. Biar nanti pas nemenin anaknya belajar, saya gak gaptek banget.
Seru ya, anak-anak pada belajar coding, dulu jaman kita kecil belum ada yang begini. Hehehe…
jadi ingin memahami coding.., mau ngajarin anak minimal emaknya kudu paham dulu ..pasti mengasikkan butuh ketelitian banget…
Kegiatan coding sedang naik daun, ya. Banyak yang mulai belajar tentang ini. Anak-anak pun juga bisa ternyata. Sangat menyenangkan.