Menyulap Ruang Keluarga menjadi Ruang Kerja Selama Pandemi

Pandemi yang sudah memasuki tahun ke 2 ini benar-benar membawa banyak perubahan dalam kehidupan kita. Kebiasaan lama bergeser, dengan durasi waktu penyesuaian berbeda bagi setiap orang, berubah menjadi kebiasaan baru. 

Dalam dunia kerja, pergeseran dari bekerja di ruang kantor, menjadi bekerja dari rumah. Di dunia Pendidikan, pergeseran dari belajar tatap muka menjadi belajar secara online. 

Perubahan dari bekerja di kantor berubah menjadi bekerja dari rumah ini yang paling berat bagi Mamak. Kalau anak-anak, karena homeschooling, jadi nggak kerasa juga perbedaan dalam pendidikan mereka. Tapi seberat apa pun, lama-lama Mamak bisa juga menjalaninya. 

Padahal sejak dulu, Mamak tuh paling pantang membawa pekerjaan kantor ke rumah. Di rumah itu ya waktu dan pikirannya fokus untuk yang ada di rumah. Anak-anak, suami dan pekerjaan rumah tangga. Makanya Mamak jarang bawa laptop pulang. Di simpan saja di laci meja kantor. Lagian laptop kantor, Mamak cuma dikasih hak pakai saja. Lagian di rumah juga nggak di pakai, jadi daripada nenteng bawaan berat, lebih baik ditinggal saja.

Namun pemberlakuan work from home alias bekerja dari rumah, membuat kebiasaan itu berubah. Pekerjaan kantor dikerjakan dari rumah, tentu saja Mamak tak langsung bisa beradaptasi dengan baik, karena bekerja dari rumah itu banyak tantangannya.

Tantangan Bekerja dari Rumah

Tak Ada Meja Kursi di Rumah

Keluarga Mamak nih masih tinggal di rumah kontrakan, jadi memang selama ini belum ada niat membeli dan memiliki banyak furniture di rumah. Biar nggak repot saat pindahan rumah. Kecuali rak buku ya. Kalau ini barang wajib, soalnya buku-buku Mamak lumayan banyak, jadi harus ada tempatnya.

Jadi kami biasa duduk lesehan aja di atas karpet ruang keluarga. Makan, ngobrol, menemani anak-anak belajar, main, semuanya kami lakukan di ruang ini. Bahkan kadang tidur siang pun di sini, kalau sudah sangat mengantuk dan malas pindah ke kamar. 

Meja belajar anak-anak tentu ada dong, meja lipat pendek, jadi kalau belajar duduknya ya tetap di lantai.

Awal pandemi dulu, Mamak juga terpaksa lesehan aja di depan laptop. Kadang selonjoran, laptop di pangkuan. Kadang duduk menghadap meja pendek, ini biasanya kalau ngezoom dan harus menghidupkan kamera. Kadang duduk bersila dengan laptop di lantai. Posisi ini membuat Mamak duduknya harus membungkuk. 

Suami yang melihat kondisi ini jadi kasihan sama Mamak, terus berniat mau belikan meja dan kursi biar Mamak nyaman bekerja dari rumah. 

Suatu hari, Mamak di ajak ke toko furniture sama suami. Di suruh milih sendiri mau beli yang mana. Sayangnya kami pulang tanpa membawa satu barangpun, karena nggak ada yang cocok dengan selera Mamak.

Besoknya, kami pergi lagi ke toko furniture yang lain. Udah capek keliling, tapi sama saja. Nihil, nggak ada yang cocok. Akhirnya nggak ada yang di beli. Suami ngajak pindah ke salah satu gerai furniture yang ada di mall, tapi Mamak sudah capek. Akhirnya kami memutuskan untuk pulang.

Susah juga ternyata ya, padahal cuma mau beli meja kursi kerja.

Tanyalah sama Google

Dalam perjalanan pulang, Mamak ingat perkataan salah satu pembicara dalam sesi bimtek Digital Marketing yang pernah Mamak ikuti. 

Tanyakan segala sesuatu pada Google, dia pasti akan punya jawaban! Berdoa belum tentu dijawab, tanya pada Google pasti dijawab.

Akhirnya Mamak tanya deh sama google, mengetikkan kata kunci kursi kerja nyaman. Beneran dong, langsung dikasih jawaban sama Google. Jawabannya banyak pula. 

Mulailah Mamak asyik berselancar, menelusuri satu persatu hasil pencarian yang diberikan oleh Google. Sementara suami fokus nyetir, Mamak pun fokus ke layar handphone. Geser-geser layar, akhirnya Mamak nemu model meja dan kursi kerja yang bagus. Desaiannya nampak sederhana, nggak makan banyak ruang. Produk dari Pexio furniture. Langsung lapor pak suami dong hihi…

Meja kerja tipe Amby dari Pexio ini keren banget, sederhana tapi memiliki teknologi tinggi, terbukti dengan tersedianya papan kendali pintar dan beberapa port output. Ukurannya panjang 120 cm, lebar 60 cm, tebalnya 1,8 cm dan tingginya bisa di atur 77,5 – 120 cm. Walau mungil, meja ini bisa menampung bobot sampai 80 kg lho. Cukuplah buat menampung laptop dan juga printer. 

Kursi wyomingnya juga tak kalah keren. Ini salah satu desain kursi ergonomis yang dimiliki oleh Pexio. Tempat duduk empuk dengan ketinggian bisa di atur. Ada sandaran buat kepala juga, jadi kalau ngantuk atau pengen menggeliat, nggak usah pindah ke kasur. Cukup senderkan kepala di kursinya. Kursi begini sih lebih nyaman dibanding kursi di kantor yang biasa saya duduki. 

Tentang Pexio Furniture

Pexio furniture didirikan pada tahun 2018, di Bogor, berada di bawah naungan PT Guna Jaya Indonesia. Pada awal berdirinya, merupakan supplier peralatan furniture untuk perkantoran. Seiring perkembangan waktu, akhirnya melayani konsumen perorangan juga.

Produknya Pexio ini terbagi menjadi 3 kategori, yaitu ergonomic furniture, interior dan living room furniture. Semuanya bagus dan berkelas. Kamu yang lagi cari kursi gaming, ada juga nih di Pexio. 

Kalau kamu tinggal di Jakarta, bisa langsung datang saja ke gerainya, Showroom Cengkareng  yang ada di jalan Lingkar Luar Barat No. 8 ABC, RT.12/RW.2, Cengkareng, Jakarta 11730. 

Atau bisa juga ke Showroom Fatmawati yang berada di Jl RS. Fatmawati Raya no.2, RW 3, Kecamatan Cilandak. 

Coba aja dekat, pasti saya bakal ngajak suami ke sana. Biar puas memilihnya, bisa pegang secara langsung barangnya.

Buat yang tinggal di luar Jakarta, kayak Mamak ini, tetap bisa beli produk Pexio dong, kan sekarang jamannya sudah online. Official store Pexio ada di marketplace juga kok, Shopee, Lazada, Tokopedia dan Blibli. Tinggal pilih aja yang mana marketplace kesayanganmu.

Kalau kamu, ada pengalaman berburu furniture buat isi rumah juga kah? Boleh dong share pengalamanmu, tulis di kolom komentar ya…