Pengecekan plagiasi diperlukan untuk mengetahui keaslian sebuah karya tulis. Apakah murni hasil tulisan seseorang atau hasil copas dari artikel ilmiah maupun tulisan yang tersebar di berbagai situs web.
Plagiasi, suatu hal yang dibenci oleh para penulis asli, namun nyatanya masih banyak dilakukan oleh banyak orang dalam tulisannya. Para pembaca tentu masih ingat kasus remaja yang tulisan-tulisannya di FB sangat memukau, di share banyak orang juga. Membuat banyak orang takjub, karena menilai anak remaja itu memiliki pemikiran yang sangat brilian, melampaui usianya. Banyak orang tua yang merasa iri, karena anaknya tak seperti remaja itu pemikirannya.
Hingga suatu saat ada yang mengungkap bahwa apa yang dituliskan oleh sosok remaja itu adalah plagiat dari tulisan orang lain. Tentu saja dia membantah. Namun semakin dia membantah, makin banyak pula yang menemukan bahwa tulisan-tulisannya adalah hasil plagiat. Maka sosok remaja yang tadinya di puja pun, berbalik menjadi dihujat. Masyarakat kita rupanya masih tak punya toleransi untuk aksi plagiarisme. Tak hanya dalam tulisan ilmiah, bahkan hingga tingkat tulisan di blog ataupun status media sosial.
Menulis itu bukan kerja mudah, butuh banyak membaca, menyimpulkan lalu meramu apa yang dibacanya menjadi tulisan baru. Kadang butuh waktu berhari-hari, begadang semalaman ditemani bergelas-gelas kopi. Jadi wajar saja kalau pasti ada rasa jengkel saat tiba-tiba ada yang seenaknya melakukan plagiasi. Apalagi kalau yang melakukan plagiasi ini lalu menjadi terkenal, bahkan mendatangkan pundi-pundi rupiah. Ibaratnya penulis yang berdarah-darah, tapi si plagiat yang menikmati hasilnya.
Penunjukan sebagai Reviewer Jurnal
Awal tahun ini, Mamak dapat SK baru dari pimpinan. Di tunjuk menjadi reviewer artikel untuk jurnal yang akan diterbitkan oleh institusi tempat Mamak bekerja. Tentu Mamak nggak sendirian, ada 2 orang rekan kerja yang mendapat tugas yang sama. Nggak bisa nolak, karena memang SK nya sudah terbit dan nggak menerima penolakan. Jadi ya sudah, diterima saja tugas baru ini.
Padahal ya, Mamak ini kan belum pernah buat dan kirim artikel ke jurnal ilmiah. Bisanya tuh cuma nulis curhat aja di blog. Sama nulis modul buat kegiatan pembelajaran.
Berhubung etikanya PNS itu nggak boleh nolak dan milih-milih kerjaan, jadi siap sedia aja saya melaksanakan tugas ini.
Pencarian Tool Pengecekan Plagiasi
Langkah pertama yang dilakukan tim adalah rapat koordinasi. Hasil rapat salah satunya memutuskan harus punya tool untuk pengecekan plagiasi. Tentunya tool yang berbayar supaya bisa memanfaatkan fiturnya secara maksimal.
Salah satu teman Mamak merekomendasikan untuk memakai turnitin, karena dia dulu jaman kuliah pasca sarjana pernah memakai turnitin. Memang disediakan oleh pihak kampus tempat dia kuliah.
Pimpinan tim penerbitan jurnal pun lalu kontak pihak turnitin Indonesia, lalu kami dijadwalkan untuk ketemu bagian marketing. Secara online tentu saja.
Setelah mendapat penjelasan tentang pemakaian dan juga fitur-fitur turnitin, kami semua tertarik untuk menggunakan versi berbayar. Tapi beberapa hari kemudian, setelah ada penawaran dari pihak turnitin, kami semua mengkeret lihat nominalnya.
100 juta 800 ribu rupiah, biaya berlangganan selama 1 tahun untuk paket yang kami pilih. Nggak ada pilihan untuk beli bulanan. Wow… jumlah yang sangat besar, melebihi anggaran yang dialokasikan untuk penerbitan jurnal.
Baiklah, turnitin di coret dari daftar pilihan kami. Kami lalu mencari-cari tool pengecekan plagiasi yang lain. Akhirnya, dengan mempertimbangkan anggaran, terpilihlah duplichecker.
Pengecekan Plagiasi dengan Duplichecker
Pemeriksaan plagiasi di duplichecker.com, kalau akun biasa, cuma bisa memeriksan sampai 1000 kata. Padahal kalau artikel jurnal kan bisa lebih dari 1000 kata dalam satu file/1 judul. Jadinya kami coba pakai akun yang berbayar.
Pilihan berlangganan juga bervariasi, tergantung fitur yang kita pilih. Makin besar jumlah kata yang diperiksa, makin besar biayanya. Tapi masih terjangkau kok dibanding turnitin. yang paling murah 10 dollar per bulan. Enaknya lagi bisa beli bulanan aja.
Akhirnya kemarin kami beli yang 100 dollar sebulan, dengan fitur yang ditawarkan seperti gambar berikut ini.

Dari webnya duplichecker, tool pengecekan plagiarisme ini memeiliki beberapa keunggulan, yaitu :
- Mendukung 7 format dokumen, yaitu .tex, .txt, .doc, .docx, .odt, .pdf, dan .rtf
- Memberikan hasil pengecekan dalam persentase. Jurnal/situs web yang di plagiasi pun ditampilkan
- privasi dan keamanan konten terjaga, duplichecker tidak menyimpan berkas yang di periksa plagiasinya. Jadi kita nggak bisa lihat riwayat hasil pengecekan plagiasi juga
- Menggunakan teknologi berbasis AI
- Mendukung hingga 7 bahasa, yaitu Spanyol, Rusia, Portugis, Belanda, Indonesia, Italia, dan Arab.
- Highlight tulisan hasil plagiasi, jadi memudahkan kita menemukan kalimat mana yang merupakan plagiat dari tulisan lain
- Memiliki teknologi deep scanning, namun pemeriksaan plagiasi dapat diselesaikan dalam waktu yang cepat
Alhamdulillah dengan menggunakan duplichecker ini, kami bisa meminimalisir adanya plagiasi dalam jurnal ilmiah yang akan diterbitkan. Gambar berikut ini adalah salah satu contoh file yang di cek plagiasinya

Setelah pengecekan plagiasi selesai, kita bisa mengunduh hasilnya dalam format .pdf. Hasil pengecekan akan terdapat rangkuman berapa persen nilai plagiasi, highlight pada tulisan plagiat dari sumber lain.

Di bagian akhir laporan terdapat dicantumkan juga sumber-sumber yang tulisannya diambil/diplagiat dalam tulisan yang diperiksa beserta presentasenya

Duplichecker ini nggak cuma buat pengecekan artikel untuk jurnal ilmiah, bahkan untuk tulisan blog pun, kita bisa lho mengecek apakah ada plagiasi atau tidak.
Sugianto
Masya Allah keren banget dapat kesempatan menjadi reviewer. Kalau saya dulu ngecek satu paragraph awal, tengah dan akhir. Biasanya titiknya di situ. Tapi sekarang makin mudah dengan tools yang ada ya.
Nara
iya tinggal upload filenya, tunggu beberapa saat, muncul deh hasilnya
Firsty Ukhti Molyndi
Kalo duplichecker sama check plagiarism apa bedanya ya? Apa karena premium berbayar jadi lebih canggih gitu?
Nara
checkplagiarism saya belum pernah pakai kak, fungsinya sama sih untuk deteksi plagiasi, cuma platform dan harganya yang beda
Vivi
Ternyata ada pengecek plagiasi seperti ini ya.. sekarang jadi tau deh kalo ada yang plagiat tulisan sendiri
Taufiqur rahman
Wow… Ini terobosan baru yang sangat membantu di dunia kepenulisan maupun dunia pendidikan formal.
Bisa gak sih, kita dinilai plagiasi walaupun kenyataannya murni karya kita? Semacam kebetulan gitu…
Nara
nggak sih Pak, tapi ada etikanya kalau satu karya sudah dipublikasikan, nggak boleh didaftarkan untuk dipublikasikan di tempat lain
Kesih Latief
Baru tau ada tools yg mempermudah pekerjaan kita buat ngecek plagiasi. Penasaran, cb ah, mks infonya kak
Fenni Bungsu
Kalau untuk cek tulisan blog mungkin bisa lah ya gak sampai 1000 kata, tapi buat periksa jurnal maupun karya ilmiah lainnya memang bagusnya yang berlangganan. Sangat bermanfaat aplikasi buat cek plagiat ini.
Atik
Sekarang banyak ya mba aplikasi yang bisa ngecek plagiarisme. Emang harus hati hati banget kalau nulis artikel ilmiah. Nulis blog aja kalau bisa orisinal apalagi karya ilmiah
Dennise Sihombing
Pengetahuan baru nih mom untukku bahwa plagiasi bisa dicek ya dengan duplichecker. Thanks ya mom sudah dibahas secara detail
Yanti ani
Sekarang semua serba mudah ya, jadi inget zaman dulu mesti cek plagiasi secara manual, makan waktu lama! Ini tinggal masukkan file dan beres dehh.
Lithaetr
Harganya lumayan ya 100 dollar per bulan. Cuma kalau semisal untuk akademisi dan belinya bisa pergi kelompok ya, bisa jadi terjangkau. Menurut saya penting sih, ngecek plagiasi gini. Biar kita bisa semakin menghargai sebuah karya. Membuat karya itu tidaklah mudah, ada waktu, tenaga, serta pikiran yang diikutsertakan di dalamnya. Jadi kalau kena plagiat ya, sakit banget.
Nara
ada yang 10 dollar juga kok mbak, ini kemarin karena pertimbangan banyak artikel yang harus di cek, jadinya beli yang 100 dollar
Maria G
setuju banget, jangan remehin aktivitas menulis
menulis kerjaan otak yang butuh kemampuan
karena itu saya jengkel banget waktu ditawari menulis dengan hobor Rp20/kata
berarti 1 tulisan 1000 kata cuma Rp 20.000, hiks
Emma
Emang menulis itu gak mudah apalagi untuk membiasakan menulis dengan gaya dan keaslian kita sendiri. Ceki² memang perlu ya mbak.
Dyah
Lumayan juga harganya ya mbak 100$ tapi sebenernya sebanding sih kalau untuk jurnal ilmiah. Soalnya kan mesti bener-bener bebas plagiat agar jurnalnya dapat dipercaya.
Annie Nugraha
Aplikasi yang pas untuk dosen seperti saya ya Mbak. Bukan cuma untuk jurnal, skripsi atau thesis, tapi bisa juga buat tugas-tugas regular mahasiswa. Seringkali sih saya temukan mereka copas dari artikel on-line saking malasnya mereka menulis. Padahal dengan mengerjakan tugas secara jujur, suatu saat akan membantu kelancaran mereka menyelesaikan tugas akhir. Tapi harganya lumayan juga ya.
Sendy Yunika
Jadi keinget jaman skripsi nih, harus melampirkan hasil cek plagiarisme. Ada standartnya juga berapa persennya, tapi lupa. Hehh
Jaman kuliah dulu belum tahu ada aplikaai ini, jadi minta bantuan dosen deh. Apa dulu dosen juga pakai aplikasi ini ya???
Nara
bisa jadi mbak, kalau dosen rata-rata emang ada fasilitas dari perguruan tinggi untuk cek plagiasi kayak gini
diane
Pengecekan plagiasi emang pernting banget..Jadi ntar blog kita gak terdeteksi sebagai spam juga ya
Myra (Keke Naima)
Terkadang, saya suka cek tulisan untuk blog. Tetapi, masih yang gratisan. Kalau udah untuk jurnal memang sebaiknya memilih yang berbayar
Lasmicika
Kalau yang gratisan dan berbayar bea tingkat keakuratannya atau nggak ya mom? Belum pernah pakai yang berbayar.
Nara
beda di jumlah kata yang bisa di cek dalam sekali pengecekan dan juga jumlah pengecekan setiap harinya
eureka-pedia
Menggunakan tools untuk cek plagiasi akan memudahkan penggunaan ke depannya mengecek artikel
Siti nurjanah
Di era digital seperti sekarang memang sangat rentan dan begitu banyak peluang melakukan plagiasi bahkan teman2 yg lain pun pernah mengalami ketika tulisannya di copas tanpa ijin
Tools seperti ini cukup membantu
Ririn Wandes Melalak Cantik
Keren banget pastinya donk bisa sampai 7 bahasa juga ya. Memang dengan adanya tool gini bisa ngebantu banget sih dunia perkuliahan juga agar tidak terjadinya plagiasi. Dulu jaman kuliah belum terlalu familiar dengan ini tetapi sekarang banyak juga junior cerita tentang tool duplichecker gini.
Sani
Makasih ulasannya ttg Pengecekan Plagiasi dengan Duplichecker, bagi penerbitan jurnal sangat penting nih dan sangat membantu, karena terkait reputasi juga ya kan
Memahami Arti Error 403 Forbidden - Mamak Pintar
[…] kalau udah ngetik komen panjang, terus di blog itu nggak mengijinkan klik kanan untuk menghindari plagiasi. Jadi mesti ketik ulang […]
Irra Octaviany
cocok nih buat yang sedang membuat karya ilmiah. karena karya ilmiah itu harus original dan tidak plagiat.
Lia Lathifa
Terimakasih banyak sharingnya kak, jadi tau nih ternyata plagiasi bisa dimanage ya dengan plagiat checker, bisa berbayar pula, pastinya lebih akurat dan terpercaya
Sinta Legian Wulandari
Bagus banget ini. Jadi penasaran kampusku dulu pakai apa buat ngecek orisinalitas skripsi.
Aisyah Dian
Mbak trims ya jadi tahu nih kalau Ada orang yang plagiasi tulisan Kita nanti dengan ini. Apalagi pas lomba tuh kadang ada saja orang yang Suka plagiasi tulisan Kita, jadi sebel kan
Pengertian dan Jenis Karya Tulis Ilmiah - Mamak Pintar
[…] ini akan membahas salah satu jenis tulisan non fiksi, yaitu karya tulis ilmiah, yang meliputi pengertian dan […]
Nurul Sufitri
Wah, canggih nih duplichecker berbayar bisa mengecek plagiasi jurnal ilmiah dan tulisan apa saja. Di bagian akhir kita juga bisa tau sumber pengambilan tulisan yang diplagiat ya. Paktis menggunakannya dan tentu sangat membantu apalagi jika ada kompetisi2 menulis.
Dennise Sihombing
Ah keren banget nih tulisan si mamak ini deh. Baru tahu loh kalau plagiat itu bisa dicek dengan menggunakan duplichecker.Thanks mak
andiyani achmad
dengan adanya tools ini jadi memudahkan untuk ngechek plagiasi di suatu artikel ya
nchie hanie
Dipermudah banget dengan adanya tools apalagi kalo yang berbayar makin leluasa menggunakannya.
Semoga saja makin banyak yang aware dengan tools ini dan buat kita juga agar menulis ya memang hasil karya sendiri.
Naqiyyah Syam
pengecekan plagiat ini emang kece banget membantu banget deh biar karya kita tidak diplagiat, kalau ada tool gini sangat membantu deh ya. Apalagi kalau jadi juri lomba deh
Dian Restu Agustina
Turnitin mahal banget ya…Pakai duplichecker berbayar tapi masih lumayan
Lengkap hasilnya juga, jadi ketahuan plagiasi atau bukan.
Kalau begini jadi tahu karya unik dan asli ya, Mbak, bukan plasgiasi. Memudahkan pekerjaan kita.
Selamat untuk tugas barunya..
Damar Aisyah
Saya sering pakai Duplichecker, tapi masih yang gratisan sih, jadi sangat terbatas. Namun untuk artikel 800 kata sudah sangat terbantu. Penginnya juga pakek yg premium sih. Musti dibujetkan biar kerja makin lancar.
Tuty Queen
Tools nya lengkap ya mba, wajar kalau harganya segitu, apalagi untuk jurnal. Saya pernah nyobain yang gratisan beberapa kali tapi nggak konsisten 🙂
Ucig
kalau tulisan di copas rasanya tuh cekit2 ya mba. Haha. Padahal di balik prosesnya penuh liku. Proses yg nggak mudah. Dan kalau ada yg lebih masuk akal harganya buat checker tulisan, milih duplicheck..fiturnya tetap nendang. Btw, wah turnitin mahal bgt yaa
Suciarti Wahyuningtyas
Sekarang ini memang sudah dimudahkan ya mak, apalagi kalau mau ngecekin tulisan. Kebayang kalau yang kebiasaan nulisya bisa 1500 lebih kata jadi sebelum membaca sampai habis bisa di cek terlebih dahulu ya.
Rach Alida
Harga 100 dollar sebulan ini sesuai dengan kemampuan pengecekan yang valid ya mba. Aku jujur baru tahu tentang ini. Terima kasih rekomendasinya
Momtraveler
Wah makasih banget mbak review nya aku emang lagi nyari nih checker kek ginu aku sering mereview jurnal soalnya
Gusti yeni
Masya Allah memudahkan sekali cara mengeceknya. Saya juga sebel maak capek2 mikir eeeh copas.
Semoga Indonesia bebas plagiasi. Aplikasinya wort it ya mamm
Tanti Amelia
Turnitin 100 juta setahun?
Gubrak!
Aku saat ini ada di dalam sebuah perusahaan yang memiliki akses ke turnitin Mbak, jadi tambah kagum deh sama keseriusan mereka dalam hal plagiasi
ria fasha
alhamdulillah selamat untuk amanah barunya mak
dapat kerjaan baru jadi membuat kita belajar ya untuk menggunakan tools yang berguna
alhamdulillah kalo nemu tools untuk mengecek plagiasi
jadi membantu banget pekerjaan
Ria Rochma
Membantu banget ya soal pengecekan ini. Karena kita udah capek2 ngedraft sampai jadi, eh, ditiru sama orang. Kan sedih krn berasa sia-sia
Dian
Iya, aku KLO lagi buat artikel content writer juga selalu cek plagiarisme pakai duplichecker ini
Situs yang sangat membantu
lendyagassi
Kalau terindikasi banyak duplikatnya begini agak menyakitkan ya..
Andaikan juga sekalian ada artikel yang mengandung duplikasi ini tayang di website mana aja, pasti jadi semakin canggih.
Rahmah
Butuh ya seorang blogger apalagi yang suka terima content placement
Harus benar benar bijak dalam menerima kerjaan
Uniek Kaswarganti
Selamat untuk tugas barunya, Mba. Mantengin artikel-artikel terus nih habis ini. Semangat mbaaa… Kalau untuk blog pribadi, pake yang versi freenya aja udah oke kan mba ini Duplichecker?
Sapti nurul hidayati
Sangat membantu ya toolsnya. Jadi bisa ketahuan tulisan original atau jiplakan. Aku juga pakai tools buat cek plagiasi sebelum publish blog. Terutama utk tulisan yang artikelnya disediakan.
Siti Hairul
Ini tools penting untuk teman-teman blogger dan content writer ini untuk menjaga hak kekayaan tulisan kita di media
Milda Ini
wah, bagus juga nih , tapi ini benaran bisa mmebantukah, sebab kasus plagiat nih kayak musim gitu, hahaha. aku aja udah kayak nyerah deh , artikel aku diplagiasi bulet2, hahaha