Empal Gentong H.Apud Cirebon, Nikmat dan Murah

Empal gentong merupakan salah satu kuliner khas Cirebon yang wajib kamu cicipi kalau pas main ke Cirebon. Selain empal gentong, kuliner khas Cirebon lainnya adalah nasi jamblang, nasi lengko, dan tahu gejrot.

Saat ke Cirebon akhir November 2021 lalu, Mamak berkesempatan makan di warung empal gentong H.Apud Cirebon yang terletak di jalan Tuparev no 43B Sutawinangun, Kedawung Cirebon. Menurut kolega Mamak, ini adalah salah satu cabang warung milik H.Apud. Mereka mengajak Mamak mampir sini, karena lokasi cabang ini paling dekat dengan hotel tempat Mamak menginap. Lokasinya ada di tengah kota, sepanjang jalan Tuparev ini banyak juga aneka kuliner berjajar.

Empal Gentong, Kuliner Khas Cirebon

Empal gentong adalah hidangan yang terdiri dari daging sapi, usus, dan babat dimasak dengan kuah santan bumbu kuning. Cita rasa hidangan ini sangat khas karena dimasak dalam periuk tanah liat dengan bahan bakar berupa kayu. Aroma empal gentong akan semakin khas jika dimasak dengan kayu pohon mangga.

Dikutip dari pikiran rakyat, empal gentong berasal dari desa Battembat, kecamatan Tengah Tani, Kabupaten Cirebon. Namanya sendiri memang sesuai dengan bahan utama racikan hidangan berkuah asal Cirebon ini.

Nama empal menunjukkan bahan utamanya memang daging sapi dengan sedikit lemak. Sedangkan sebutan gentong untuk menunjukkan proses memasaknya menggunakan kuali atau periuk tanah liat.

Paduan daun kucai sebagai penyedap sekaligus penetralisir lemak serta sambal cabai kering dan kerupuk rambak (kerupuk kulit kerbau) menambah khas masakan ini. Empal gentong bisa disajikan bersama lontong atau juga nasi.

Warung Empal Gentong H. Apud

Haji Mahcfud atau yang lebih dikenal dengan nama H. Apud memulai usahanya pada tahun 1995 dengan berjualan empal gentong di warung sederhana yang didirikannya ditepi jalan Ir. H. Juanda Battembat Kab Cirebon.

Berkat keuletan dan kesabarannya, bisnis empal H. Apud pun menuai sukses dengan memiliki 2 cabang yang beralamat di Jl. Tuparev no.43B Cirebon dan di Komplek Pasar Batik Trusmi Jl. Otista Plered, serta memiliki puluhan karyawan.

Tidak hanya menjual menu empal gentong, terdapat juga empal asem bagi yang menghindari santan. Empal asem juga memiliki cita rasa segar. Ada sate dan nasi lengko juga.

Harganya pun tak terlalu mahal, seporsi empal gentong bisa dinikmati dengan mengeluarkan uang sebesar 23 ribu rupiah saja.

Menikmati Segarnya Empal Asem

Sudah lewat jam makan siang saat Mamak sampai di warung empal H.Apud, jam 2 an lewat. Namun suasana warung masih ramai. Beberapa mobil terparkir di depan warung. Warungnya cukup luas, meja kursi tertata dengan rapat. Setiap blok terdiri dari 2 meja dan sekitar 8 kursi. Asap yang berasal dari pembakaran sate masuk juga ke ruangan.

Dibagian depan terdapat angkringan tempat gentong untuk merebus daging dan kuah. Racikan empal tertata di mangkok putih, jika ada yang memesan, tinggal kasih kuah saja. Saat di luar, nampaknya porsi daging di mangkok lumayan banyak. Tapi setelah dikasih kuah, dan dihidangkan di meja, rasanya kok cuma sedikit ya. Entah apakah karena rasanya yang enak jadi cepat habis sehingga Mamak merasa dagingnya cuma sedikit.

Mamak memesan empal asem. Kuah panas, segar perasan jeruk nipis, dilengkapi irisan daun kucai dan tomat. Cocok banget disantap saat suasana mendung siang itu. Tak perlu waktu lama, semangkuk empal asem pun tandas.

Bagi yang dari luar kota dan ingin membawa oleh-oleh, di warung empal H.Apud ini menyediakan menu empal dalam kemasan kaleng. Jadi sampai rumah tinggal dipanaskan saja. Ternyata ada menu gudeg juga dalam kemasan kaleng.

Aneka Jajanan di Beranda Warung

Jika ada toko ataupun warung yang didatangi banyak pengunjung, maka disekitarnya pasti akan ada pedagang kecil yang berharap kecipratan rejeki juga dari para pengunjung yang datang. Demikian halnya si sini.

Di bagian depan warung empal H.Apud, ada pedagang yang menjajakan es kelapa muda, tahu gejrot dan juga es durian. Sebenarnya tertarik dengan menu tahu gejrot, tapi Mamak sadar diri. Mamak sudah cukup kenyang menyantap seporsi empal asem plus segelas jeruk hangat. Tak ada tempat lagi buat seporsi tahu gejrot ataupun es durian.

Jadi Mamak tidak melarisi pedagang itu, Mamak hanya minta ijin untuk mengambil gambar saja. Alhamdulillah diperbolehkan

Demikian cerita Mamak mampir berwisata kuliner saat ada pekerjaan ke Cirebon. Sampai jumpa di cerita Mamak berikutnya.