Reneo cafe menempati salah satu ruang yang strategis di SMKN 2 Jombang, tepat berada di sisi jalan raya, sehingga pengunjung dari luar lingkungan sekolah dapat mengakses dengan mudah.
Kerennya lagi, Reneo cafe ini dikelola oleh pihak sekolah lho, para siswa jurusan kuliner dengan bimbingan guru-gurunya. Selain melayani kebutuhan para siswa, juga melayani pelanggan dari masyarakat umum.
Bagaimana bisa di lingkungan sekolah ada kafenya? Apakah tak menganggu kegiatan pembelajaran? Mari ikuti tulisan ini, kebetulan awal Agustus ini Mamak ada kegiatan di SMKN 2 Jombang dan singgah juga ke Reneo cafe.
Berawal dari Program SMK Pusat Keunggulan
SMKN 2 Jombang memperoleh bantuan pemerintah melalui program SMK Pusat Keunggulan (SMK PK) pada tahun 2023. Program bantuan ini untuk peningkatan kompetensi guru dalam pembelajaran, menjalin hubungan dengan mitra industri, pengembangan teaching factory serta perbaikan sarana fisik sekolah. Bantuan ini terutama diberikan pada jurusan kuliner yang ada di SMKN 2 Jombang.

Dengan bantuan ini, sekolah bisa menambah ruangan baru, yang disekat menjadi 3 bagian. Bagian paling depan yang posisinya di tepi jalan raya, difungsikan sebagai cafe. Bagian kedua yang paling luas, merupakan dapur dengan peralatan yang juga baru, untuk praktik anak-anak jurusan kuliner. Sempat saya lihat beberapa oven besar, kompor terbaru, storage. Ruangan ke tiga dibuat menjadi semacam kantin, tempat anak-anak menjajakan berbagai makanan dan minuman. Baik yang diolah di dapur sendiri, maupun titipan dari UMKM yang ada di sekitar sekolah.
Reneo Cafe, Perwujudan Teaching Factory yang Sukses.
Menurut saya, ini adalah perwujudan teaching factory yang cukup sukses. Teaching Factory (Tefa) adalah sebuah model pembelajaran di SMK yang mengintegrasikan kegiatan pembelajaran dengan proses produksi dan jasa sesuai standar industri. Tefa menciptakan lingkungan seperti di industri dalam sekolah, di mana siswa terlibat langsung dalam pembuatan produk atau jasa untuk menghasilkan lulusan yang kompeten, memiliki soft skill dan hard skill, serta siap kerja sesuai kebutuhan dunia usaha dan dunia industri.

Para siswa sebagai pelaku utama dalam TeFa, guru sebagai pembimbing dan pendamping. Jadi menu di Reneo Cafe ditentukan berdasarkan diskusi guru dengan siswa. Setiap hari siswa kelas XI bergiliran untuk bertugas di cafe, dapur maupun kantin, tentu dengan pendampingan guru.
Anak-anak tidak hanya mengasah ketrampilan memasak, namun juga ketrampilan berkomunikasi, karena berhubungan langsung dengan pelanggan dari luar sekolah.
Kalau pagi, pelanggan yang sering datang adalah para Mahmud alias mama muda yang menunggui anak-anaknya sekolah. Kebetulan di sebelah SMKN 2 Jombang adalah sekolah TK. Jadi para Mahmud itu, setelah mengantar anak-anaknya, daripada pulang ke rumah dan mesti balik lagi saat menjemput, lebih memilih menunggu di Reneo Cafe. Bisa jajan dan ngobrol dengan sesama Mahmud yang lain.

Saat menengok ke Reneo Cafe, perut saya sudah kenyang, terisi menu dari Kantin Reneo, jadi saya tak mencicipi makanan/minuman di sini.
Aneka Menu di Kantin Reneo
Hari pertama saya di jamu di Kantin Reneo, dengan menu soto. Enak lho, dan sotonya juga seger. Selain menu makan berat, ada juga aneka jajanan/camilan dengan harga bervariasi, mulai dari 1000 hingga 3000 rupiah. Sangat terjangkau untuk ukuran anak SMK.

Beberapa meja bundar dikelilingi kursi, menjadi tempat yang nyaman untuk menikmati makanan dan berbincang tentang berbagai hal. Di setiap meja terdapat nomor, untuk memudahkan para siswa menyajikan pesanan dari pengunjung kantin.

Hari kedua, untuk makan berat ada menu sayur asem dengan aneka lauk pelengkapnya. tempe, bakwan jagung, dan tak boleh ketinggalan adalah ikan asinnya. Sebenarnya paginya saya sudah sarapan di hotel, tapi karena sudah terlanjur dipesankan, akhirnya di lahap juga deh menunya.

Untuk aneka jajanan ada yang sama, ada juga yang berbeda dengan hari pertama saat saya datang berkunjung. Aneka gorengan dengan saus berupa petis dan cabe rawitnya. Ada aneka roti berbagai bentuk dan rasa.

Karena saya ke sini menjelang jam istirahat pertama, mulai nampak anak-anak yang keluar masuk area kantin Reneo. Ada juga warga luar sekolah yang sedang menyetor berbagai jajanan dan minuman.
Bagaimana dengan kantin sekolah yang sebelumnya sudah ada?
Menurut guru pembimbing yang menemani saya, kantin sekolah tetap ada, tetap beroperasi seperti biasanya. Jadi siswa dan guru di situ bisa dan bebas memilih, apakah mau membeli di kantin sekolah yang dikelola oleh istri penjaga sekolah, atau di kantin Reneo yang dikelola siswa jurusan kuliner.

Salut banget dengan teaching factory dan bagaimana program ini benar-benar membawa manfaat bagi anak SMK. Anak-anak yang dididik untuk langsung terjun dan mempraktikkan ilmu teori dan skill yang sudah diajarkan.
Semoga dengan cara ini semangat menjadi entreprenur, seperti membuka cafe ini, mengajarkan mereka untuk menjadi pembuka lahan pekerjaan dan lahan rezeki bagi banyak orang.
Wow kereennnnn….
Andai ke Jombang mesti mampir ke sini nih
karena kuliner tuh gak melulu mesti di dapur
juga wajib tahu reaksi konsumen
karena itu masterchef sering mengundang tamu untuk mencicipi hasil karya pesertanya
Keren banget apa yang dimiliki SMKN 2 Jombang. Ini baru belajar, mengasah skill yang sudah didapat dengan gambaran dunia nyata.
Keren banget jadi anak-anak SMKN 2 Jombang jurusan boga tak hanya praktek di dapurnya tapi langsung menghadapi customer sekaligus belajar mengelola usaha.
Semoga bisa dicontoh SMK lain ya. Seinget saya SMKN di Pekanbaru yang jurusan mesin ada bengkel motor yang dibuka untuk umum, ga tahu deh masih beroperasi sampai sekarang atau tidak