“Mbak Nanik blognya kenapa, kok tampilannya 404 page not found setiap kali saya mau berkomentar?” seorang teman blogger mention saya di group wa, dengan menyertakan capture tampilan blog mamakpintar ini.
Waduh kenapa lagi ini, barusan beberapa hari yang lalu blog mamakpintar nggak bisa di akses. Setelah ditelusuri oleh teknisi pihak hosting, ternyata ada masalah di plugin. Dengan di pandu teknisi, Mamak nonaktifkan plugin dan install ulang, alhamdulillah beres. Belum sempat menuliskan pengalaman blog nggak bisa diakses karena masalah plugin, eh, kok sekarang muncul kasus 404 page not found. Apakah pertanda mamakpintar mulai ngambek karena Mamak jarang update lagi tulisan di sini?

Tentu nggak dong, bukan karena ngambek, tapi karena memang ada masalah. Pengen tahu apa masalahnya? Baca terus pelan-pelan ya, agak teknis nih pembahasannya. Tapi tenang, Mamak coba tuliskan dengan kalimat yang semoga mudah dipahami orang awam.
Apa Itu 404 Page Not Found?
“404 Page Not Found” adalah kode status HTTP yang berarti browser kamu berhasil terhubung ke server, tapi… halaman yang diminta tidak bisa ditemukan. Halaman kosong dengan tulisan error itu seperti sebuah tamparan sih buat Mamak, padahal belum lama pihak hosting pernah berpesan pada Mamak, “jangan cuma fokus nulis, tapi perhatikan juga kesehatan blognya.”
Bayangkan kamu datang ke toko buku, dan petugas bilang, “Maaf, bukunya tidak ada di rak.” Padahal kamu yakin pernah melihatnya di sana. Tapi rak itu sekarang kosong, padahal kamu sudah siapin duit buat membeli dan membaca buku itu. Semangat pasti langsung kendor. Mungkin bukunya sudah laku, dipindah ke rak lain, atau sudah masuk gudang, tapi petugas nggak bisa kasih informasi yang jelas. Petugas cuma bilang kalau buku yang kamu cari tuh nggak ada di rak. Sama halnya dengan 404 ini, alamat (URL) ada, tapi isinya entah ke mana.
Bisa juga saya analogikan begini, blog kita ini seperti sebuah perpustakaan raksasa. Setiap artikel adalah sebuah buku dengan alamat uniknya sendiri (URL). Ketika seseorang ingin membaca buku tertentu, dia akan menuliskan alamatnya di bilah pencarian. Nah, 404 Page Not Found ini ibaratnya seperti ketika si pengunjung mencari buku dengan alamat yang dia tahu, tapi ternyata buku itu tidak ada di perpustakaan kita. Entah bukunya sudah dipindahkan, hilang, atau memang tidak pernah ada di sana.
Mengapa Hal ini Terjadi?
Ternyata penyebab munculnya error 404 page not found ini nggak cuma 1. Ada beberapa hal yang membuat pesan error itu muncul.
1. Permalink Berubah
Ini adalah penyebab paling sering, dan sering bikin kita kayak “jleb” gitu, lalu spontan bilang, oh iya lupa ngatur redirection.
Terkadang, Mamak merasa link artikel di blog tuh kurang SEO friendly, atau terlalu panjang, jadi Mamak ubah deh. Misal awalnya mamakpintar.com/tulisan-pertamaku-di-2025 karena merasa kurang SEO friendly, lalu alamatnya diubah menjadi mamakpintar.com/tips-produktif-menulis-blog-2025.
Kalau Mamak lupa mengatur redirection, maka semua tautan lama akan mengarah ke 404. Ini seperti mengganti nama jalan tanpa memberitahu siapa pun, sehingga banyak orang yang tersesat.
2. Halaman atau Postingan Dihapus
Tentu saja, kalau kita menghapus postingan atau halaman secara permanen, tautan yang menuju ke sana akan berakhir di halaman 404. Ibaratnya, kita membuang buku dari perpustakaan tanpa melakukan update data di daftar katalog. Ini berlaku juga bagi postingan yang di tarik lagi sehingga menjadi draft ya.
3. Kesalahan Ketik pada URL
Typo, ini bahasa gaulnya. Kadang pembaca atau bahkan kita sendiri bisa saja salah mengetik URL. Satu huruf salah, satu tanda baca terlewat, dan boom! 404 menyapa. Ini seperti salah mengeja alamat rumah, akhirnya nyasar deh, nggak bisa sampai ke alamat tujuan.
4. Masalah pada File .htaccess
Di WordPress self-hosted, file .htaccess
sangat penting untuk mengatur URL. Jika file ini corrupt atau tidak tepat, bisa menyebabkan banyak error 404. Di kasus Mamak kemarin, ini adalah penyebabnya, sehingga banyak postingan di blog yang jika diklik kolom komentarnya, berakhir dengan munculnya pesan 404 page not found.
Apa yang Harus Dilakukan untuk Mengatasi 404 Page Not Found?
Sebagai blogger, terutama yang menggunakan platform wordpress, jangan panik kalau menjumpai pesan error itu ya. Berikut adalah langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk menghilangkan pesan error 404 dan halaman blog dapat di akses kembali.
1. Periksa Struktur Permalink
Untuk melakukan pemeriksaan terhadap struktur permalink, buka WordPress Dashboard > Settings > Permalinks. Pastikan struktur permalink Anda sudah sesuai dengan keinginan.

Seringkali, hanya dengan membuka halaman ini dan menyimpan perubahan (meskipun tidak ada yang diubah), WordPress akan me-refreshrewrite rules-nya. Jika Anda mengubah permalink artikel, selalu atur redirection. Ini adalah langkah yang krusial!

2. Gunakan Plugin Redirection
Kita bisa install plugin Redirection atau Rank Math SEO (yang juga memiliki fitur redirection), silakan pilih salah satu yang kompatible dengan versi wordpress Kamu.

Kita bisa dengan mudah mengatur pengalihan (301 Redirect) dari URL lama ke URL baru. Caranya gampang, masukkan URL lama, masukkan URL baru, dan biarkan plugin yang bekerja. Yang kita lakukan ini seperti menginformasikan ke semua orang bahwa “buku ini sekarang pindah ke rak A, bukan lagi di rak B.“
3. Periksa Tautan Internal dan Eksternal
Secara berkala, gunakan tool untuk mengecek apakah ada broken link atau tidak. Kalau Mamak, menggunakan plugin Broken Link Checker untuk memindai blog dari tautan yang rusak, baik internal maupun eksternal. Dengan tool ini, Mamak bisa tahu apakah ada tautan internal yang bermasalah, sehingga dapat memperbaikinya. Jika nemu tautan eksternal yang bermasalah, kita bisa berkirim pesan ke pemilik blog/halaman web bahwa linknya broken. Tapi biasanya, kalau nemu tautan eksternal yang bermasalah, langsung Mamak hapus saja.
4. Edit File .htaccess Secara Manual
Kalau kamu nyaman mengedit kode, periksa file .htaccess
dan pastikan isinya sesuai dengan default WordPress.
htaccess adalah file konfigurasi yang disediakan oleh web server Apache, yang biasanya digunakan untuk mengubah pengaturan default dari Apache. File htaccess ditulis dengan tanda titik di depannya, seperti berikut: .htaccess
Berikut adalah script .htaccess default WordPress yang bisa Kamu gunakan:

Cara Membuat File .htaccess
Ok, mari kita lanjutkan ke hal yang lebih teknis. Jadi, penelusuran dari tim teknis hosting Mamakpintar menyatakan bahwa ada masalah di file .htaccess blog ini. Sehingga Mamak harus mengganti file htaccess lama dengan file yang baru.
Adapun tahapannya adalah, Mamak harus login ke cPanel hosting mamakpintar, kemudian memilih menu File Manager.

Nanti akan muncul folder-folder yang “membangun” blog Kamu, pilih folder public_html dan cari file .htaccess. Ubah nama file ini, karena terdeteksi isi filenya corrupt sehingga tidak digunakan lagi. Boleh juga di hapus, tapi kemarin saran dari teknisi, cukup di rename saja.

Selanjutnya kita akan membuat file .htaccess. Caranya masih di folder public_html, klik +File, beri nama .htaccess. Jika sudah klik create

File .htaccess sudah di buat, selanjutnya kita klik kanan nama filenya, lalu pilih Edit. Selanjutnya copy isi file .htaccess yang sudah Mamak tuliskan di atas, lalu paste di filenya. Jangan lupa di simpan ya.
Kalau sudah, silakan coba akses lagi blog Kamu, insyaallah 404 page not found sudah nggak ada lagi dan blog dapat di akses.
Demikian pembahasan tentang 404 page not found, semoga bermanfaat!
Analoginya pas banget: blog itu perpustakaan, artikel itu buku. Kalau URL hilang, pengunjung datang cuma nemu rak kosong
Efektif banget!
Saya memahami setengah perjalanan tulisan ini. Tapi hal pasti yang saya tangkap adalah jika memang “punya rumah” jangan lupa sering dikunjungi, dibersihkan dan diisi dengan apapun yang membuat rumah itu jadi semarak dan “tetap hidup”. Mungkin seperti itu ya Mbak analoginya. Ini asumsi buat orang yang gak jago/paham IT seperti Mbak Nanik.
Kalau saya sih nemu masalah begitu langsung kontak anak-anak atau web designer yang biasa support blog ku. Kalo handle sendiri pasti mabok dewe hahahaha.