Setelah pendakian ke gunung Kelimutu, Mamak berencana menumpang mandi di rumah teman di Ende, lalu langsung ke Bandara, karena harus naik pesawat pukul 11 siang. Namun dalam perjalanan menuju Ende, sekitar pukul 7 Mamak mendapat sms dari pihak maskapai, memberitahukan bahwa penerbangan di geser menjadi pukul 15.30 WITA.
Cuma bisa menghela nafas kalau begini. Mau marah dan ngomel sampai bibir jontor pun keadaan nggak akan berubah.
Jadi Mamak hubungi lah pihak maskapai, untuk menanyakan bagaimana nasib penerbangan lanjutan menuju Surabaya. Jadi kan rencana awalnya penerbangan Ende-Kupang pukul 11.40, lanjut Kupang-Surabaya pukul 17.10. Tapi kalau dari Ende di geser jadi pukul 15.30, Mamak pasti nggak bisa ikut penerbangan menuju Surabaya yang pukul 17.10 karena mepet banget waktunya. Penerbangan Ende-Kupang sekitar 1 jam, dengan segala keribetan dan prosedur sebelum terbang dan setelah mendarat bisa-bisa jam 17 baru keluar dari pesawat.
Untungnya, karena bukan keinginan Mamak untuk reschedule, pergantian jadwal penerbangan menjadi keesokan harinya tidak dikenai biaya tambahan. Artinya Mamak mesti nambah nginap semalam di Kupang, baru keesokan harinya terbang ke Surabaya. Biaya menginap di cover kantor, jadi aman.
Masalah penerbangan selesai, masalah berikutnya mau ngapain nih Mamak di Ende sampai pukul 15.30?
Teman Mamak memberi usul untuk jalan-jalan di kota saja. Tapi kan kota Ende tuh kecil, dengan menggunakan mobil, perjalanan tak sampai 1 jam sudah bisa menjelajah dari ujung ke ujung. Lalu tercetuslah ide untuk mengunjungi museum rumah pengasingan bung Karno.
Rumah Pengasingan Bung Karno
Rumahnya berada di tepi jalan raya, tak ada tempat parkir khusus, jadi kami parkir mobil di tepi jalan. Untung lalu lintas di sini nggak terlalu ramai sehingga walau kami parkir di tepi jalan raya, tak menganggu lalu lintas kendaraan pengguna jalan yang lain.
Rumah bercat warna putih itu nampak bersih. Pagar tembok luarnya pun berwarna putih. Dari pintu pagar menuju pintu rumah terpasang conblok selebar sekitar 1 meter. Sementara di kanan kirinya ada rerumputan dan beberapa tanaman bunga. Ada patung bung Karno di sisi kiri dari pintu masuk.
Tak terlihat ada penjaga di situ, sementara pintu rumah terbuka lebar. Ada pengumuman di depan pintu, himbauan bagi pengunjung untuk melepas alas kaki saat memasuki rumah. Terdapat sebuah kotak kayu, di dekat pintu masuk, serta tulisan yang berisi pemberitahuan bagi pengunjung untuk memberikan donasi seikhlasnya dan dimasukkan ke dalam kotak tersebut.
Di ruang utama ini, terdapat beberapa koleksi barang yang dimiliki oleh bung Karno, diletakkan dalam wadah kaca bening di atas meja. Ada keterangan mengenai barang-barang tersebut.
Di sisi sebelah kanan terdapat kamar dulu merupakan kamar tidur bung Karno selama menjalani pengasingan, masih lengkap dengan tempat tidur dan kelambu putihnya.
Saat Mamak ke sana, ada dua orang pengunjung lain ke rumah pengasingan bung karno ini. Sepi dan tenang suasananya. Sayangnya sampai kami meninggalkan lokasi ini, tetap nggak ketemu orang yang standby menjaga di sana. Jadi tak banyak informasi yang bisa Mamak gali dari kunjungan ke sini.
Di bagian belakang, terdapat sebuah sumur. jadi dulu bung Karno menimba air dari sumur ini untuk keperluan sehari-hari.
Mengulik Sejarah Pengasingan Bung Karno ke Ende
Dari laman kebudayaan.kemdikbud, Mamak memperoleh informasi bahwa pada tanggal 28 Desember 1933, Gubernur Jenderal Pemerintah Kolonial Hindia Belanda, De Jonge, mengeluarkan surat keputusan pengasingan Ir. Soekarno ke Ende.
Keluarga Bung Karno dibawa ke rumah pengasingan yang terletak di Kampung Ambugaga, Kelurahan Kotaraja. Di rumah pengasingan inilah Ir. Soekarno beserta keluarganya menghabiskan waktu mereka selama empat tahun. Ir. Soekarno dan keluarganya menempati rumah milik Haji Abdullah Amburawu. 18 Oktober 1938, Ir. Soekarno dipindahkan ke Bengkulu.
Selama diasingkan, Bung Karno merenungkan dasar negara Indonesia di bawah pohon sukun yang rimbun. Di situlah kini dibuatkan Taman Perenungan Bung Karno. Di taman tersebut didirikan patung Bung Karno yang sedang duduk merenung di bawah pohon sukun bercabang lima sambil menatap ke arah laut.
Sepulang dari rumah pengasingan Bung Karno di Ende, Mamak juga melewati taman perenungan ini. Sayang tidak bisa berhenti dan melihat ke dalam karena pintu pagarnya tertutup.
Sebel ya, mbak kalo dapat pengumuman terbang delay. Kalau jamnya nanggung apa boleh buat harus nunggu. Kalau jamnya lama masih bisa memanfaatkan waktu berjalan-jalan.
Nah kalo ditunda malah peneran, ya? bisa nginep sekalian.
Btw, rumahnya terawat dan bersih banget…
Sebelah kanannya itu ada pohon gede, enak buat duduk-duduk di bawahnya sambil ngerujak (lah, kok malah piknik?) hahaa
Bening kali kak foto-foto di Ende.
Jadinya bisa sekalian wisata sejenak melepas rasa sebal, sambil mengulik sejarah. Semoga selalu terawat dengan baik rumah pengasingan ini
Ngiriiiiiii
duh pingin banget ke Ende Kupang
Ternyata kecil ya? Cuma sejam untuk kelalang keliling Ende
Dan bersihhhh…..terawat baik
Sayang gak ada yang jaga supaya kita bisa lebih dapat input
Rumah pengasingan Bung Karno di Ende ini masuk dalam wish list kunjungan wisata edukatif saya Mbak Nanik. Semoga suatu saat bisa kesampaian menginjakkan kaki ke tempat bersejarah ini.
BTW, foto-fotonya apik banget Mbak. Kebersihan dan keindahan rumahnya sangat terjaga dengan baik. Penataannya juga apik. Surga memotret yang tak terbantahkan. Sisi pengambilan gambarnya juga apik. Pasti diambil dari satu ketinggian tertentu ya Mbak? Ih seneng banget loh menikmati foto-fotonya.
Fotonya ngambil dari trotoar aja sih mbak. Tapi emang posisi trotoar lebih tinggi dibanding posisi pondasi rumah, jadi dari pintu pagar masuk ke rumah jalannya menurun
Suka deh yang begini. Tempat yang sangat bersejarah. Bawaannya kepengen bawa anak-anakku ke tempat begini. Kebetulan anak-anakku yang nomor 3 dan 4 suka banget dengan sejarah. Aamiin, semoga bisa kesampaian main ke Ende dan berkunjung ke sini. 🙂
Ikut bersyukur, masih ada potongan sejarah jaman pak Karno. Aku bacanya sambil mangguk² karena dg menulis kan ini itu artinya kita peduli sejarah..Tamparan keras bagi aku yg tidak begitu menyukai sejarah. Sgt berdampak mbak, semoga aku ikutan tergugah untuk mengikuti jejaknya
salah fokus sama tempat tidur Bung Karno yang pakai kelambu, jadi ingat tempat tidur di rumah mama yang juga pakai kelambu.
berkunjung ke tempat bersejarah begini akan menambah pengetahuan kita tentang sejarah
Selalu ada hikmah jika kita mengambil sisi baiknya ya…
Tapi terawat dan bersih ya rumah pengasingan Bung Karno ini. Apa memang pas ambil foto ini baru direnovasi jadi dalam foto makin kinclong saja terlihatnya
Melihat sejarah Ir. Soekarno, aku jadi sangat kagum dengan keberaniannya dalam mengungkapkan pemikirannya. Tidak mudah tunduk dengan penjajah dan menjadi anjing Belanda, namun tetap berpegang teguh pada prinsip memerdekakan Bangsa Indonesia.
Maka, gak bisa dipungkiri kalau kehidupan beliau menjadi serba penuh ujian seperti diasingkan begini. Gak kebayang Ende di tahun 1933 ya.. Sekarang aja masih sepi dan tenang begini..
Bagus banget foto-fotonya Mba, suasananya asri dan bersih. Saya belum pernah ke Ende tapi memang rumah pengasingan Bung Karno ini benar-benar memiliki sejarah yang kental ya..
Saya jadi pengen juga bisa ke sana 😀
Sekarang rumah pengasingannya dijadiin cagar budaya ga, mba? Kalau inget sejarah bung karno pindah2 tempat pengasingan tuh kayak kasian banget. Harus berjuang sampai akhir buat kemerdekaan negara kita
Terima kasih atas tulisan yang berharga ini. Tulisan ini seolah membawa saya kembali ke masa lalu dimana Bung Karno pernah tinggal disana dan memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang bagaimana Bung Karno hidup selama masa pengasingannya.
Aku belum pernah nih ngunjungi Rumah Pengasingan Bung Karno di Ende. Tapi di Bengkulu kan juga ada rumah pengasingan Bung Karno. Sering banget dikunjungi. Hehe
Rumah pengasingan Bung Karno bisa menjadi wisata edukasi seru buat keluarga. Kelihatan bersih dan apik seklai rumah dan sekelilingnya. Enaknya ada petugas yang nemenin wisatawan berkeliling ya. Kita bisa tanya2 dan dengar penjelasannya soal rumah di Ende ini. Keren, foto2nya juga ciamik, mbak Nanik.
Ini namanya blessing in disguise ya mbak..Rasa sebal delayed lama jadi ada hikmahnya hehehe. Terlepas dari kritik pada Soekarno sebelum ataupun sesudah menjadi presiden pertama Indonesia, harus diakui jika beliau berperan besar dalam sejarah bangsa ini. Zaman itu dibuang kesana-kemari, tentunya transportasi, komunikasi, dan suasana masih jauh dibandingkan sekarang. (Ya jangan dibandingkan sih hehehe…)
Btw, salut karena rumah bersejarah ini tetap terawat, rapih dan bersih. Meski nggak ketemu penjaganya, tapi nggak nggrantes karena kondisi yang tidak layak.
Membaca tulisan ini menjadi virtual tour bagi saya dan sekaligus membangkitkan rasa nasionalisme saya sebagai warga negara Indonesia yang pernah memiliki seorang presiden yaitu Bung Karno. Perjuangan beliau memang sangat luar biasa yaa, seorang bapak bangsa yang membanggakan.
Perenungan bisa di mana saja, ada yang pergi ke pantai, WC tapi lain halnya sama bung Karno dibawah pohon sukun .perenungan bung Karno juga masalah berat masalah negara. Kalau mpo pohon sukun bukan buat tempat perenungan tapi di panjat dan di goreng
Keren banget. Kota Ende biarpun kecil, tetapi menyimpan kenangan bersejarah. Biarpun judulnya rumah pengasingan, tetapi tetap ideal dan asri.
Jadi sambil nunggu ya ini mamaknya. Gesernya lumayan jauh ya mbaa dari jam 11 kudunya. Huhu etapi dicover kantor. Lancar alhamdulillah. Ide kunjungan ke rumah pengasingan pun bisa jadi konten bermanfaat..masi apik ya mak rumahnya dan sumur jg masi utuh. Nah aku jg menanti foto seseorang yg stand by di sanaaa
Waaahhhhh… Ini kalau suatu saat bisa ke Ende aku mau bikin ini jadi itinerary juga selama disana. Ternyata tempatnya bagus ya, selain itu juga sangat dirawat ini ya mak. Setidaknya dari delay penerbangan, masih ada cerita tentang rumah pengasingan Bung Karno ya mak.
Baca tulisan2 mba Nanik aku jaid berasa ikutan jalan2 lho wkwkw. Tapi emang iya yah syahdu dan tenang banget. Sepi gituu, ngga ada yang jaga cuma masukin donasi aja yaa. Kalau ngga delay, pasti ngga mampir nih ke sini :p
Saya pernah gagal ikut reunian karena pesawat delayed. Ngeselin! Mana cuma bisa diem di bandara berjam-jam.
Memang delayed tuh gak enak karena bisa mengacaukan beberapa rencana. Tapi, setidaknya ini bisa jalan-jalan ya, Mbak. Tempatnya kelihatan bagus. Dan senengnya masih terawat sampai sekarang
Wow, tempat yang sangat bersejarah. Jadi tahu bagaimana perjuangan Bung Karno saat itu. Sampai rela diasingkan demi membela negara. Hik, jadi sedih dan terharu. Betapa begitu besar pengorbanan Bung Karno diatas kepentingan pribadinya..
Gara-gara perubahan jadwal pesawat, jadi jalan-jalan nih ya. Wisata sejarah kaya gini tuh seru. Jadi bayangin gimana saat Bung Karno jadi orang yang diasingkan. Sekelas presiden aja bisa digitukan, apalagi rakyat jelata ya
Rumah pengasingan Bung Karno di Ende sudah jadi bagian Cagar Budaya, ya, Mak?
Tempat bersejarah yang harus dilestarikan. Kita jadi bisa lihat setiap sudut rumah yang digunakan oleh Bung Karno ya..
Sayang gak bisa lihat taman perenungannya, padahal saya juga penasaran lihat patungnya.
Wah senangnya bisa wisata sejarah seperti ini
Mengenang bagaimana dulu perjuangan bung Karno meraih kekerdekaan ya mbak
Btw foto fotonya cakep banget
Terawat yaa rumah pengasingannya di Ende. Bagus buat wisata edukasi anak2 supaya tidak melupakan sejarah
Rumah Pengasingan Bung Karno di Ende masih sangat terjaga kebersihan dan kerapihannya ya..
Semoga bisa menjadi wisata sejarah yang akan selalu anak muda ingat bahwa pahlawan kita dulu berjuang untuk meraih kemerdekaan yang saat ini kita nikmati.
Tahu rumah ini dari pelajaran Sejarah zaman sekolah dulu hehe. Terawat baik yaaa rumahnya meski udah lama. Bahkan bekas piring makannya masih ada.
Yaaa ke mana tuh petugasnya yaa, sayang banget jd gak ada guide yang memandu keliling museumnya.
wah aku baru tahu nih baca detail dulu ya tentang sejarah, di Bengkulu juga ada rumah pengasihan Bung Karno, di Ende jadi mau baca lagi sejarahnya, baca ini jadi makin kepo
Wah bagus banget rumahnya dimuseumkan gini yaaaa. Nggak nyangka seterawat itu museum yang merupakan rumah pengasingan ini. Semoga bisa mampir ke Ende buat liat rumah pengasingan Bung Karno iniii.. aamiin..
Penasaran, itu sumurnya masih aktif gak ya? Tapi kayanya mah enggak lah ya. Cuma untuk info aja kalau di situ dulu memang ada sumur aja gitu ya
desain rumahnya unik, ya. begitu juga interiornya. berasa sejenak ke dunia yang berbeda.
Kalau gini tuh rasanya kayak napak tilas perjuangan Bung Karno ya Mak.. Gimana itu rasanya menghabiskan 4 tahun di pengasingan, ibarat sekarang tuh kayak penjara kota ya. Meski begitu, beliau tetap memikirkan negara ini.. huhu
Alhamdulillah ada hikmahnya ya reschedule pesawat mbak jadi bisa ke rumah Bung Karno, tempatnya bersih dan terawat sayangnya ngga ketemu penjaganya ya
walau penerbangan harus ditunda hikmah lainnya bisa mengunjungi salah satu objek wisata di Ende ya, mbak. kalau untuk masuk ke rumah pengasingan bung karno ini gratis atau berbayar, mbak?